Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SEJUMLAH studi medis global menunjukkan bahwa modifikasi gaya hidup menjadi faktor penting dalam mencegah kalsifikasi pada sendi lutut.
Kondisi ini diakibatkan oleh penumpukan kalsium di jaringan lunak sekitar sendi, yang dapat mengganggu kemampuan bergerak dan menyebabkan nyeri yang berkepanjangan.
Penelitian dari Arthritis and Rheumatology mengindikasikan bahwa kalsifikasi lutut paling sering dialami oleh orang yang berusia lebih dari 50 tahun.
Mereka dengan kebiasaan duduk terlalu lama, kurang berolahraga, serta pola makan yang tinggi lemak jenuh cenderung lebih rentan terhadap masalah ini. Wanita memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pria.
Negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris mencatat kenaikan jumlah kasus kalsifikasi pada sendi lutut.
Menurut data dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS), gaya hidup modern yang tidak aktif serta konsumsi makanan cepat saji menjadi penyebab utama tingginya jumlah penderita.
Aktivitas yang bersifat sedentari dalam waktu lama dapat mempercepat kerusakan pada tulang rawan lutut.
Dr. Olivia Green dari Harvard Medical School menyatakan bahwa kalsifikasi lutut bukan hanya masalah penuaan alami, tetapi juga akibat pola hidup yang kurang sehat.
Ia menekankan bahwa mempertahankan berat badan yang sehat, aktif secara fisik, serta memperhatikan asupan nutrisi dapat secara signifikan mengurangi risiko. Makanan olahan, garam yang tinggi, dan minuman dengan pemanis buatan diketahui dapat mempercepat pengerasan jaringan sendi.
Menurut Mayo Clinic, disarankan bagi individu untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan, berenang, dan yoga.
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, termasuk buah beri, sayuran hijau, ikan berlemak, dan kacang-kacangan dapat membantu melindungi sendi dari peradangan dan pengerasan.
Sebaiknya batasi konsumsi minuman bersoda, daging olahan, serta kalsium dari sumber sintetis untuk mencegah pembentukan kristal kalsium di jaringan lunak.
Dr. James Nolan dari University of Oxford menekankan bahwa perubahan gaya hidup harus dilakukan dengan konsisten.
Pendidikan kepada masyarakat dan pembentukan komunitas yang aktif dapat mendorong orang untuk lebih memperhatikan kesehatan sendi sejak usia muda. Program intervensi berbasis komunitas telah terbukti efektif dalam mengurangi tingkat keluhan sendi di usia produktif.
Pencegahan kalsifikasi sendi lutut tidak hanya bergantung pada tindakan medis, tetapi juga pada pilihan-pilihan sehari-hari yang dilakukan secara rutin. Mengubah pola hidup menjadi lebih baik adalah investasi yang penting untuk menjaga mobilitas dan kualitas hidup di masa mendatang.
Sumber: Arthritis and Rheumatology Journal, National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS),Mayo Clinic Health System
Perubahan gaya hidup yang dilakukan diri sendiri biasanya membutuhkan konsistensi dan kedisiplinan. Maka itu keberhasilannya tidak bisa 100%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved