Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
SERING kali, masa depan suatu negara berhubungan dengan bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2045. Namun, satu aspek penting yang sering terabaikan adalah status gizi anak, yang sebenarnya menjadi faktor kunci.
Penelitian terbaru, termasuk yang dipublikasikan oleh penerima penghargaan Nobel, David Barker, melalui teori epigenetiknya, menunjukkan bahwa memastikan gizi yang baik untuk anak-anak adalah esensial untuk menciptakan masa depan bangsa yang berhasil.
Gizi menjadi salah satu dari tiga pilar utama karena sangat memengaruhi kemampuan berpikir, belajar, dan berinovasi. Pemerintah Indonesia telah mengakui signifikansi hal ini dengan memperkenalkan pedoman gizi yang dikenal sebagai Gizi Seimbang sejak tahun 2000-an.
Pedoman ini menekankan perlunya konsumsi makanan pokok, sayuran, serta protein, lemak, dan karbohidrat yang seimbang agar makanan anak menjadi menarik dan bervariasi. Namun, orang tua menghadapi tantangan besar dalam memastikan anak-anak mereka mengonsumsi makanan yang memenuhi gizi lengkap.
Kesulitan ini semakin meningkat jika dibandingkan dengan satu atau dua dekade yang lalu, dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, tingkat pendidikan (tidak hanya pemahaman tentang gizi, tetapi juga cara membuat makanan lebih menyenangkan), kebersihan, dan akses yang terbatas pada berbagai pilihan makanan.
"Apapun gizi yang sudah disajikan di meja makan, jika si kecil tidak menikmatinya, mereka tidak akan menganggap ini sebagai makanan yang enak," kata Ray Wagiu Basrowi, Medical and Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia di Urban Forest Cipete (19/6).
Hal ini menunjukkan bahwa dalam semua usaha penyediaan gizi, selera anak terhadap makanan berperan sangat penting. Di sinilah peran orang tua menjadi vital, terutama di era generasi baru ini, untuk memastikan bahwa asupan gizi anak dan perkembangan anak berlangsung dengan baik.
Salah satu elemen gizi yang tidak boleh terlupakan dalam pola makan harian anak adalah protein, terutama dari sumber lauk pauk. Sumber protein dibedakan menjadi dua, yaitu nabati dari tumbuhan (seperti kacang-kacangan) dan hewani dari daging, telur, atau ikan. Hal ini menunjukkan bahwa sumber protein hewani adalah yang paling optimal.
Hal ini disebabkan karena tidak hanya memberikan gizi yang bermanfaat secara bersamaan, tetapi juga memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi. Bioavailabilitas berarti protein hewani lebih mudah diserap oleh tubuh, sehingga dengan porsi kecil, anak sudah dapat merasakan manfaat yang maksimal dari protein tersebut.
"Protein hewani yang berasal dari daging atau ikan lebih mudah diserap oleh tubuh. Jadi dengan sedikit konsumsi, tubuh sudah langsung mendapatkan manfaat dari protein hewani," jelas Ray.
Dari sekian banyak sumber protein hewani, susu muncul sebagai salah satu pilihan terbaik karena mudah dicerna dan disukai oleh anak-anak. Oleh karena itu, menambahkan susu formula cair yang diperkaya gizi dalam makanan keluarga sangat dianjurkan.
Penting untuk memilih produk susu yang tidak hanya memiliki kandungan protein yang tinggi, tetapi juga dilengkapi dengan nutrisi mikro lainnya seperti DHA untuk perkembangan otak dan prebiotik FOS-GOS untuk menjaga kesehatan pencernaan, serta bebas dari sukrosa atau gula pasir yang berlebihan.
Penting untuk memilih produk susu yang tidak hanya menyediakan protein tinggi, tetapi juga diperkaya dengan nutrisi mikro lainnya seperti DHA untuk perkembangan kognitif dan prebiotik FOS-GOS untuk kesehatan pencernaan, serta bebas dari sukrosa atau gula pasir yang berlebihan.
Tantangan utama yang perlu dijawab, antara lain pembangunan antar wilayah, urbanisasi, kesehatan ibu dan anak, stunting, dan kekerasan dalam rumah tangga.
Try Sutrisno menyebut kaji ulang terhadap UUD 1945 merupakan kebutuhan mutlak jika Indonesia ingin tetap eksis dan mencapai cita-cita luhur Indonesia Emas 2045
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) melatih 100 penghulu dan penyuluh agama dari berbagai daerah dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Literasi Keuangan Keluarga.
Ketum NasDem Surya Paloh menyebut Remaja Bernegara akan menumbuhkan lagi optimisme akan masa depan Indonesia untuk menggerakkan roda perubahan dalam rangka restorasi bangsa.
Setyo mengatakan, skor itu merupakan angka atas cerminan kejujuran seluruh pelaku di sektor pendidikan. Sikap antirasuah di dunia pendidikan mesti diperbaiki.
Anak-anak usia 1–3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium per hari, sementara anak usia 4–8 tahun memerlukan 1.000 mg, dan mereka yang berusia 9–18 tahun harus mendapatkan 1.300 mg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved