Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
BAHAYA sinar ultraviolet (UV) bagi kulit tidak boleh diabaikan. Sebab hal yang tampak sepele ini bisa saja menyebabkan iritasi kulit, kulit terbakar, hingga terjadinya kanker kulit. Hal itu dikatakan Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi Estetika RS Pondok Indah – Bintaro Jaya Irwan Saputra Batubara, dalam keterangan resmi, Rabu (11/6).
"Sinar UV merupakan radiasi dari matahari yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Ultraviolet A (UVA), UVB, dan UVC," ujar Irwan.
Di antara ketiganya, lanjutnya, hanya sinar UVA dan UVB yang mencapai permukaan bumi.
Sinar UV memang bermanfaat untuk membentuk vitamin D di dalam tubuh. Namun, paparan yang berlebihan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan.
"Paparan sinar UV umumnya paling kuat terjadi antara pukul 10.00 pukul 16.00. Khususnya di Indonesia, intensitas sinar UV tergolong tinggi hampir sepanjang tahun, sehingga risiko tubuh terpapar secara berlebih juga cukup besar. Inilah alasan mengapa penting untuk memahami bahaya sinar UV bagi kulit dan bagaimana cara melindungi diri dari dampaknya," ungkap Irwan
Paparan sinar UV dapat memberikan dampak jangka pendek maupun jangka panjang pada kesehatan. Berikut ini adalah beberapa bahaya sinar UV bagi kulit jika terpapar secara berlebihan:
1. Kulit Terbakar
Paparan sinar UV, khususnya UVB secara berlebih akan merusak sel kulit. Kerusakan sel kulit ini kemudian mengaktifkan sistem pertahanan tubuh dengan meningkatkan aliran darah ke lokasi yang terdampak.
"Reaksi sistem pertahanan tubuh ini akan menyebabkan kulit terlihat lebih merah, yang dikenal dengan ruam kulit karena terbakar sinar matahari (sunburn)," kata Irwan.
Selain ruam kulit, paparan sinar UV secara berlebih dapat menyebabkan keluhan berupa gatal, nyeri, atau kulit terasa panas saat disentuh. Pada kasus yang parah, sunburn bahkan dapat membuat kulit menjadi melepuh atau mengelupas.
2. Hiperpigmentasi
Kulit yang menjadi lebih gelap dari warna sekitarnya (hiperpigmentasi) dapat dipicu oleh paparan sinar UV. Sinar UV merangsang produksi melanin secara berlebihan, terutama jika kulit sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan.
3. Penuaan Dini
Bahaya sinar UV bagi kulit yang berikutnya adalah mempercepat proses penuaan kulit. Sinar ini merusak kolagen dan elastin, yaitu dua protein penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan elastis.
Akibatnya, muncul tanda penuaan dini, seperti garis maupun kerutan halus, keriput, serta kulit tampak kusam dan kendur meski usia masih relatif muda.
4. Penurunan Imunitas Kulit
Paparan sinar UV berlebih yang merusak sel kulit, juga membuat lapisan pelindung terluar tubuh ini terganggu.
Akibatnya, fungsi pelindung alami kulit terhadap zat asing atau mikroorganisme juga dapat menurun, membuat kulit mudah teriritasi atau mengalami reaksi alergi.
Dalam jangka panjang, kerusakan kulit ini dapat menyebabkan gangguan pada penyembuhan luka kulit.
5. Kanker Kulit
Paparan sinar UV secara terus-menerus dan tanpa perlindungan dapat merusak DNA sel-sel kulit. Jika kerusakan ini terus terjadi, maka berisiko memicu pertumbuhan sel abnormal yang berujung pada kanker kulit.
Jenis kanker kulit yang berisiko muncul akibat sinar UV antara lain karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.
Paparan sinar matahari dan radiasi sinar ultraviolet memang tak bisa dihindari sepenuhnya, apalagi di negara tropis seperti Indonesia. Namun, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahaya sinar UV bagi kulit dan kesehatan secara umum.
Berikut beberapa langkah pencegahan bahaya sinar UV bagi kulit yang dapat Anda terapkan sehari-hari:
"Jika Anda mengalami warna kulit yang tidak merata, kulit terasa perih, maupun mengalami perubahan yang mencurigakan setelah terpapar sinar UV secara berlebih, segera periksakan kondisi Anda ke dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika untuk mendapatkan penanganan yang tepat," pungkas Irwan. (Z-1)
Perubahan iklim global tidak hanya berdampak pada lingkungan dan cuaca ekstrem, tetapi juga membawa konsekuensi serius bagi kesehatan mata manusia.
Luna Maya yang baru saja menikah mencuri perhatian publik dengan penampilannya yang glowing, elegan, dan timeless.
PERLINDUNGAN dasar kulit menjadi hal penting yang patut diperhatikan terutama saat peralihan musim. Ini penting dilakukan untuk menghindari dampak buruk bagi kesehatan kulit.
Para calon haji sebaiknya membawa produk fotoproteksi seperti topi lebar, kacamata hingga sunscreen dan moisturizer yang disarankan untuk kulit sensitif dan tidak mengandung parfum.
Salah satu teknologi yang kerap digunakan dalam perawatan pengencangan kulit adalah radiofrekuensi (RF).
Untuk menegakan diagnosis pasti, bercak putih di kulit tersebut perlu diperiksa secara langsung ke dokter, karena dari gejala di luar saja banyak kemungkinan penyebabnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved