Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Yakin Target Penyelesaian Masalah Sampah di 2029 Bisa Tercapai

Denny Susanto
21/5/2025 17:14
Pemerintah Yakin Target Penyelesaian Masalah Sampah di 2029 Bisa Tercapai
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq di Kalimantan Selatan.(Dok. MI)

PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.

Hal itu kembali dikemukakan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, saat melakukan peninjauan TPA dan Bank Sampah di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (21/5). "Pemerintah menarget sampah selesai 100 persen pada 2029 dan 2025 ini ditargetkan sebesar 51,20 persen. Angka ini cukup besar, sehingga untuk mencapainya kami harus berdiskusi dengan banyak pihak dengan para bupati/walikota dan gubernur untuk bersama-sama melakukan penanganan sampah mulai dari penutupan praktek open dumping dan menggairahkan pengelolaan sampah," kata Hanif.

Saat ini sampah di Indonesia baru terkelola sekitar 39 persen dan 61 persen sisanya dibuang di berbagai tempat seperti sungai, jalan, rawa dan kolong rumah. "Bahwa tidak ada negara maju yang kotor, semua dimulai dari budaya bersih jika kita ingin mencapai Indonesia Bersih dan Indonesia Emas 2045 mendatang," ujarnya.

Hanif mengakui kondisi TPA di banyak daerah termasuk Kalsel masih memprihatinkan. Dirinya mengapresiasi adanya komitmen pemerintah daerah salah satunya TPA Cahaya Kencana, Kabupaten Banjar yang menunjukan progres masif dalam pembenahan pengelolaan TPA

Hanif juga memberi apresiasi pengelolaan Bank Sampah Induk Sekumpul, Kabupaten Banjar yang dinilai cukup berhasil mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah dan memanfaatkannya sehingga menberikan nilai ekonomi. "Di banyak negara maju persoalan sampah ini sudah selesai, tetapi kita baru memulainya. Bank Sampah Induk Sekumpul ini cukup menginisiasi dan menjadi contoh kita semua," tambah Hanif.

Dewi, pengelola Bank Sampah Induk Sekumpul mengatakan saat ini pihaknya telah memiliki sebanyak 1.500 nasabah, ditambah 15 desa dan puluhan sekolah di Kabupaten Banjar. "Kita ingin Bank Sampah ini berkembang menjadi industri. Saat ini baru 5-6 ton sampah yang dikelola perbulannya," kata Dewi usai menerima bantuan satu unit mobil pengangkut sampah dari Kementerian LH.

Pada bagian lain, Kepala Dinas LH Kota Banjarmasin, Alive Yusfa Love mengatakan Pemko Banjarmasin berhasil meningkatkan progres positif dalam mengatasi kondisi darurat sampah di wilayah tersebut pasca penutupan TPA Basirih oleh Kementerian LH, Februari 2025 lalu. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya