Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DOKTER ahli bedah Sendi Kurnia Tantinius mengingatkan para penderita diabetes melitus (DM) meningkatkan kewaspadaan jika mengalami luka di kaki yang tak kunjung sembuh.
Kondisi ini dapat menjadi tanda komplikasi serius yang dikenal sebagai diabetic foot. Komplikasi ini dapat menyebabkan infeksi berat, gangren, hingga amputasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Ahli bedah vaskular dari Bethsaida Hospital Sendi Kurnia Tantinius menjelaskan bahwa diabetic foot terjadi akibat kombinasi dari beberapa faktor utama, yakni neuropati diabetik (kerusakan saraf), gangguan aliran darah, infeksi, dan tekanan berlebih pada kaki.
Menurut Sendi, diabetic foot terjadi karena kombinasi faktor neuropati, gangguan aliran darah, dan infeksi.
"Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gangren dan berisiko amputasi," kata Sendi, Rabu (14/5).
Gejala diabetic foot pada umumnya ditandai dengan kesemutan, mati rasa pada kaki, nyeri yang tidak biasa, pembengkakan, serta perubahan
warna kulit menjadi lebih gelap pada area terinfeksi.
Gejala seperti kesemutan dan mati rasa sering kali diabaikan oleh penderita diabetes. Padahal, ini bisa menjadi tanda awal adanya kerusakan saraf yang berpotensi berkembang menjadi diabetic foot.
Diabetic foot memiliki lima tahapan keparahan. Tahap awal atau derajat 0 menunjukkan kaki normal tanpa risiko. Pada derajat 1 dan 2, pasien mengalami luka dangkal atau ulkus superfisial.
Jika luka tidak segera diatasi, dapat berkembang menjadi derajat 3 yang ditandai infeksi berat dan abses jaringan lunak hingga infeksi tulang (osteomielitis).
"Pada tahap lanjut yakni derajat 4 dan 5, kerusakan jaringan yang terjadi sudah tidak bisa dipulihkan sehingga memerlukan amputasi parsial
atau total pada kaki," katanya.
Pencegahan diabetic foot harus dilakukan secara menyeluruh. Beberapa langkah utama meliputi pemeriksaan rutin pada kaki, penggunaan
sepatu yang nyaman dan sesuai ukuran, menjaga kebersihan kaki, serta pengendalian kadar gula darah secara ketat. Jika sudah terjadi luka, penanganan multidisiplin sangat diperlukan.
Salah satu metode yang digunakan adalah debridemen luka, yaitu pembersihan jaringan mati atau terinfeksi untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.
Selain itu, terapi oksigen hiperbarik juga dapat mempercepat penyembuhan dengan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Dengan langkah pencegahan yang tepat dan perawatan yang terintegrasi, penderita diabetes dapat meminimalkan risiko terjadinya diabetic foot dan menjaga kualitas hidup yang lebih baik. (Ant/Z-1)
SEPATU penny loafer menjadi salah satu sepatu yang cukup banyak digemari oleh banyak orang. Jenis sepatu ini juga berdesain versatile sehingga bisa dipakai oleh pria maupun wanita
Kaki bengkak ini sebenarnya karena sirkulasi (darah)-nya yang tertahan. Yang membuat bengkak itu karena cairan dari pembuluh darah itu berkumpul di kaki.
(Kaki bengkak karena) Gumpalan darah di kaki bisa terbang masuk ke pembuluh darah di jantung menyumbat aliran darah ke paru-paru dan menyebabkan sesak napas.
Banyak orang mungkin menganggap sisi kanan dan kiri tubuh adalah gambaran cermin satu sama lain, tetapi kenyataannya kaki sering memiliki ukuran yang berbeda.
Biasanya bau kaki timbul karena adanya keringat berlebih, bakteri dan jamur, kebersihan, sepatu dan kaus kaki, gaya hidup hingga penyakit.
penyebab kematian ibu di Indonesia, yang awalnya nomor 1 pendarahan, diikuti hipertensi dalam kehamilan, dan infeksi kini bertransisi dengan komplikasi non-obstetri
Mengatur pola makan terutama bagi pengidap diabetes, hipertensi, maag, GERD sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan dari masing-masing penyakit.
Di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS) dilaporkan adanya kasus kematian pertama akibat wabah campak, Rabu (26/2), Apakah campak mengakibatkan kematian? bagaimana cara mencegahnya?
Untuk melindungi kesehatan ibu dan calon bayi, POGI secara resmi merekomendasikan vaksinasi influenza bagi ibu hamil di setiap trimester kehamilan.
DOKTER spesialis penyakit dalam dari RSPI Puri Indah, Muhammad Pranandi, mengatakan bahwa penyakit diabetes melitus tipe 2 memiliki banyak faktor risiko.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved