Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) secara resmi melepas keberangkatan kelompok terbang (kloter) perdana jemaah haji khusus 1446 H/2025 M yang tergabung di dalam Konsorsium El Makaya.
“Haji ini adalah ibadah yang sangat monumental, yang akan membawa kita pada suatu kehidupan yang baru. Seperti saat menikah, orang memberi kita selamat menempuh hidup baru, maka haji pun demikian, setelah berhaji kita akan menjalani kehidupan baru yang kedua,” ungkap Kasubdit Pengawasan dan Pemantauan Umrah dan Haji Khusus Ditjen PHU Kemenag, Mahmudi Affan Rangkuti di Anara Airport Hotel, Selasa (13/5).
Ia juga mengingatkan pesan Nabi SAW bahwa di antara ciri haji mabrur adalah santun kata, menebar kedamaian dan memiliki kepedulian sosial.
“Maka dari itu kami berharap sebisa mungkin kita ceritakan berita-berita baik saja kepada sanak sanak saudara kita tentang haji ini, jangan sebaliknya. Dan mohon jaga kesehatan serta taati semua arahan pembimbing juga petugas,” ujar Affan.
Affan memohon agar semua jemaah haji khusus, terutama yang berangkat pada kloter perdana ini mendoakan kemakmuran bangsa Indonesia.
“Semoga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, bangsa yang besar, bangsa yang mampu mengedepankan kepentingan sosial, sehingga diteladani oleh bangsa-bangsa lainnya,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), Muhammad Firman Taufik mengatakan, keberangkatan jemaah haji khusus Konsorsium El Makaya yang berjumlah 84 orang ini bisa menjadi barometer bagi kesuksesan penyelenggaraan haji khusus secara umum.
“Ada begitu banyak regulasi baru yang berlaku pada haji tahun ini. Kita juga melihat Pemerintah Arab Saudi melakukan pengawasan dan pemeriksaan yang sangat ketat terhadap dokumen seperti visa dan tasreh (izin haji). Jadi Kita berharap semua jemaah bisa tetap lancar beribadah,” jelas Firman.
Ia pun mengaku optimis Konsorsium El Makaya yang merupakan gabungan dari tujuh PIHK Anggota HIMPUH bisa menampilkan wajah penyelenggaraan haji khusus yang baik.
“Kami juga perlu menyampaikan bahwa 99,7% visa jemaah haji khusus HIMPUH terbit. Alhamdulillah,” pungkas Firman. (H-4)
Agama harus menjadi energi positif untuk merawat persatuan, bukan alat politik identitas yang memecah belah.
Menag Nasaruddin siap menyerahkan 'tongkat' tersebut dan berharap dengan peralihan ini, kualitas penyelenggaraan haji Indonesia akan semakin baik.
Rumah doa kembali menjadi titik gesekan karena kurangnya komunikasi dan miskomunikasi di lapangan.
Pembangunan fasilitas pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan.
BWA menawarkan kerja sama kepada Kemenag untuk pelatihan yang diberi title "Memilih dan Menata Sound System Masjid Tersertifikasi".
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved