Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENJAGA kesehatan kulit selama bulan puasa menjadi hal yang penting agar tetap segar dan sehat. Dosen Fakultas Kedokteran IPB University Rachmah Diana Putri membagikan beberapa tips untuk merawat kulit selama berpuasa.
1. Atur Pola Makan dan Minum
Rachmah mengatakan bahwa sangat penting untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka.
"Komposisi ideal dalam satu piring adalah 30% makanan pokok, 20% lauk pauk, 30% sayuran, dan 20% buah-buahan," ucapnya.
Ia juga mengingatkan agar tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan manis dan berminyak.
Selain itu, mencukupi kebutuhan cairan sangat penting.
"Usahakan tetap minum minimal 8 gelas air putih per hari dengan pembagian waktu yang tepat," kata Rachmah.
Ia menyarankan untuk minum satu gelas air putih sebelum sahur, setelah sahur, setelah berbuka, setelah salat Maghrib, setelah salat Isya, setelah salat Tarawih, dan sebelum tidur.
"Kita bisa menambahkan konsumsi air dari menu lauk atau sayur yang berkuah, seperti sayur bening, sop, atau soto. Konsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air, seperti semangka, melon, dan mentimun, juga membantu menjaga kelembaban kulit dari dalam," tutur Rachmah.
Ia menyarankan juga untuk mengurangi konsumsi kafein dan soda karena bersifat diuretik yang akan meningkatkan risiko kehilangan cairan dari tubuh.
2. Lakukan Aktivitas Fisik
Rachmah mengatakan puasa bukan alasan untuk bermalas-malasan. Ia menyarankan agar tetap melakukan aktivitas fisik ringan seperti yoga atau jalan cepat, terutama menjelang berbuka atau setelah berbuka.
"Olahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan memperlancar sirkulasi oksigen, termasuk ke wajah sehingga terlihat lebih segar," jelasnya.
3. Cuci Wajah dengan Benar
Rachmah juga menyarankan untuk tetap rutin menggunakan skincare yang tepat, dimulai dengan mencuci wajah secara benar.
"Gunakan sabun yang sesuai dengan jenis kulit sebanyak 2-3 kali sehari dan hindari penggunaan sabun antiseptik," katanya.
Selain itu, penggunaan scrub hanya dianjurkan 1-2 kali seminggu.
4. Menggunakan Pelembap
Menurut Rachmah, pelembap sangat penting digunakan setelah mandi, terutama di area yang cenderung kering seperti wajah, kaki, siku, dan leher.
"Pilih pelembap sesuai jenis kulit. Untuk kulit berminyak, gunakan water-based, sedangkan kulit kering membutuhkan pelembap berbentuk cream," katanya.
5. Menggunakan Lip Balm
Bibir juga perlu perawatan selama puasa.
"Gunakan lip balm tanpa aroma atau rasa buah-buahan agar tidak menimbulkan iritasi dan mengurangi kebiasaan menjilat bibir," saran Rachmah.
6. Menggunakan Tabir Surya
Paparan sinar matahari dapat merusak kulit, membuat kulit kusam, kering, kecoklatan, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, ungkap Rachmah, untuk merawat kesehatan kulit saat puasa, penting sekali menggunakan tabir surya, minimal dengan kandungan SPF 30. Ulangi penggunaannya setiap 2-3 jam sekali.
"Pemilihan tabir surya juga disesuaikan dengan kondisi kulit, untuk kulit acne prone dapat memilih sunscreen yang non-comedogenic atau berbentuk gel/spray," ucapnya.
7. Melakukan Perawatan Kulit
Untuk mendapatkan kulit yang lebih sehat dan cerah menjelang Idul Fitri, Rachmah menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis dermatologi.
"Konsultasikan perawatan yang sesuai dengan jenis kulit agar mendapatkan hasil yang optimal," ucapnya. (Z-1)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved