Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MATAHARI kembali menunjukkan aktivitasnya yang luar biasa. Dalam beberapa pekan terakhir, serangkaian letusan matahari yang dahsyat telah terjadi, dan beberapa di antaranya berhasil diabadikan oleh berbagai wahana antariksa.
Para ilmuwan telah lama memprediksi bahwa Matahari akan mencapai puncak aktivitasnya, yang dikenal sebagai maksimum matahari, dalam siklus 11 tahunannya. Saat ini, Matahari sedang mendekati periode tersebut, dan peningkatan aktivitasnya sangat jelas terlihat.
Letusan matahari, yang juga dikenal sebagai lontaran massa korona (CME), adalah ledakan besar plasma dan medan magnet dari atmosfer luar Matahari. Dampaknya dari ledakan ini dapat melepaskan energi yang setara dengan miliaran bom hidrogen.
Wahana antariksa seperti Solar Dynamics Observatory (SDO) milik NASA dan Solar Orbiter milik European Space Agency (ESA) telah berhasil menangkap gambar-gambar menakjubkan dari letusan-letusan ini.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan lidah api raksasa yang melesat keluar dari permukaan Matahari, menciptakan pemandangan yang spektakuler.
Letusan matahari yang kuat dapat memiliki dampak signifikan pada Bumi. CME yang mengarah ke Bumi dapat menyebabkan badai geomagnetik, yang dapat mengganggu jaringan listrik, sistem komunikasi, dan satelit.
Namun, badai geomagnetik juga dapat menghasilkan fenomena alam yang indah, seperti aurora borealis (cahaya utara) dan aurora australis (cahaya selatan). Menurut beberapa berita yang beredar, pada awal Mei 2024 ini, bumi mengalami badai geomagnetik terkuat sejak tahun 2003.
Para ilmuwan terus memantau aktivitas Matahari dengan cermat untuk memahami lebih lanjut tentang proses yang mendasarinya dan untuk memprediksi dampaknya pada Bumi.
Dengan data yang dikumpulkan oleh wahana antariksa, mereka berharap dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memprediksi badai geomagnetik dan melindungi infrastruktur kritis dari dampaknya.
Pemantauan aktivitas Matahari sangat penting untuk melindungi Bumi dari potensi dampak buruk badai geomagnetik. Dengan memahami lebih baik tentang Matahari, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko dan memastikan keamanan infrastruktur kita.
Sumber: Space.com
Teleskop Surya Daniel K. Inouye berhasil mengambil gambar paling tajam dari permukaan matahari, mengungkap striasi halus akibat medan magnet skala kecil.
Ilmuwan berhasil menangkap citra korona Matahari dengan resolusi tertinggi berkat sistem optik adaptif terbaru pada Teleskop Surya Goode.
Mengapa luar angkasa tampak gelap meskipun Matahari bersinar terang dan miliaran bintang menghuni jagat raya? Pertanyaan ini menjadi topik menarik yang sering dicari di Google.
Filamen matahari sepanjang 1 juta km meletus dramatis picu CME besar 12 Mei. Untungnya, letusan ini tidak mengarah ke Bumi, tapi tetap jadi sorotan ilmiah.
Penelitian terbaru NASA menunjukkan permukaan Bulan dapat menghasilkan dan mengisi ulang molekul air melalui bantuan angin matahari, yang membawa ion hidrogen bermuatan positif.
Meskipun Matahari jelas menjadi pusat dari Tata Surya, pemahaman terbaru tentang gerak planet menunjukkan hal yang menarik: ternyata, Bumi tidak benar-benar mengelilingi Matahari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved