Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DIGITALISASI membawa banyak perubahan dalam cara budaya diperkenalkan dan dikonsumsi, termasuk dalam dunia seni dan tradisi. Salah satu yang kini menjadi perhatian adalah tarian sakral Bedhaya Semang, warisan Keraton Yogyakarta yang penuh filosofi dan nilai spiritual.
Namun, di tengah era media sosial, muncul pertanyaan besar, apakah budaya sakral seperti ini masih bisa dijaga atau justru hanya menjadi konten yang kehilangan esensi.
Isu ini jadi sorotan dalam Seminar Tourism Outlook 2025 yang digelar Universitas BSI Kampus Yogyakarta.
Dalam seminar ini, Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY Gusti Kanjeng Ratu Bendara menegaskan pentingnya batasan dalam digitalisasi budaya agar nilai-nilai luhur tidak tergerus tren modern.
"Bedhaya Semang bukan sekadar tarian, melainkan ritual sakral yang memiliki aturan ketat. Jika disebarluaskan tanpa kontrol di platform digital, ada risiko tarian ini kehilangan makna dan dipentaskan di tempat tidak sesuai," ujarnya.
Ia mencontohkan bagaimana media sosial sering kali menjadikan budaya sebagai konten viral tanpa memahami nilai historis di baliknya.
"Meski teknologi bisa membantu memperkenalkan budaya ke dunia, tetap diperlukan pemahaman dan penghormatan terhadap esensinya," ucapnya.
Diskusi semakin menarik saat Head of Creative & Innovation HeHa Group Nurwulan Isnielma berbagi perspektif tentang bagaimana pariwisata berbasis budaya bisa berkembang tanpa menghilangkan unsur sakralnya.
"Teknologi harus menjadi alat edukasi, bukan sekadar hiburan. Jika dikemas dengan bijak, budaya seperti Bedhaya Semang tetap bisa eksis tanpa kehilangan identitasnya," jelasnya.
Seminar ini, menurut dia, turut memberikan edukasi tentang pentingnya keseimbangan antara eksistensi digital dan pelestarian budaya.
"Di era dengan segalanya bisa viral dalam hitungan detik saja, budaya tradisional harus tetap dijaga agar tidak hanya menjadi konten yang kehilangan makna," pungkas Nurwulan. (H-2)
Dwayne Johnson mengenang kesempatan menarikan Taualuga, tarian sakral khas budaya Samoa saat berada di Hawaii.
Melalui Polantas Menyapa, kampanye keselamatan diwujudkan dalam format dialog yang santai dan kreatif di tengah pusat keramaian.
MENGINJAK usia 80 tahun Indonesia merdeka dan berdemokrasi, Laboratorium Indonesia 2045 menilai hubungan partai politik dan konstituen semakin memburuk.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Direktur SIPA Irawati Kusumorasri menyebut Patricia Arstuti sebagai representasi generasi Z yang mampu menjembatani nilai-nilai tradisional dengan ekspresi kekinian.
Thai Trade Center Jakarta, di bawah naungan Department of International Trade Promotion (DITP) Ministry of Commerce Thailand resmi membuka acara Thailand Week 2025 di Jakarta.
Penasihat Festival Bedhayan dari Swargaloka, Suryandoro, mengatakan, Bedhayan merupakan seni tari yang memiliki makna mendalam dan berbeda dengan tarian lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved