Melihat Jejak Peradaban Melayu di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah Riau

MUSEUM Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah menjadi pusat dokumentasi sejarah dan seni yang merekam jejak kehidupan masyarakat Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sejak masa lampau. Sebagai satu-satunya museum di ibu kota Provinsi Kepri, tempat ini menyimpan koleksi berharga yang menggambarkan perjalanan budaya dan peradaban Melayu.

Museum ini menampilkan lebih dari 2.600 koleksi yang terbagi dalam delapan klasifikasi, meliputi etnografi, keramologika, teknologika, historika, seni rupa, filologika, arkeologika, numismatika, dan heraldika.

Baca juga : Indonesia Hidden Heritage Creative Hub Luncurkan Program MLEADS

Koleksi tersebut meliputi uang kuno, artefak prasejarah, dokumen bersejarah, senjata tradisional, hingga barang seni khas Melayu. Salah satu koleksi unggulan museum ini adalah Cogan, simbol kebesaran Kerajaan Melayu Johor-Pahang-Riau-Lingga.

Cogan berbentuk sirih besar yang menjadi bagian dari regalia kerajaan dan melambangkan legitimasi sultan yang berkuasa.

Baca juga : Menuju Era Baru Pelestarian Budaya Indonesia Bersama Indonesian Heritage Agency

Kepala UPTD Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Siti Umi Muslimah, mengungkapkan bahwa museum ini terus mengembangkan koleksi dan program edukatif bagi masyarakat.

"Koleksi kita ada 8 klasifikasi, diantaranya yang banyak itu keramik. Dan untuk koleksi kita itu ada 2000 lebih, tahun ini kita telah menggunakan barcode sehingga memudahkan pengunjung mendapatkan informasi"

Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah buka setiap hari pukul 09.00–16.00 WIB tanpa biaya masuk. Destinasi ini menjadi pilihan tepat bagi pecinta sejarah dan budaya yang ingin memperdalam wawasan tentang warisan Melayu di Kepulauan Riau.
(H-3)