Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Richard Lee Bertanya, Ustaz Nuruddin: Tiga Kondisi Nonmuslim Masuk Surga

Wisnu Arto Subari
05/2/2025 17:31
Richard Lee Bertanya, Ustaz Nuruddin: Tiga Kondisi Nonmuslim Masuk Surga
(Youtube)

DOKTER Richard Lee bertanya kepada Ustaz Muhammad Nuruddin tentang orang yang tidak beriman kepada Tuhan atau nonmuslim tetapi berbuat baik akan masuk neraka atau tidak. Ustaz Nuruddin menjawab pertanyaan itu bahwa ada tiga kondisi orang nonmuslim yang tidak masuk neraka tetapi masuk surga

"Tuhan itu adil. Dalam ajaran Islam, orang itu enggak akan disiksa kecuali setelah sampai kepadanya ajakan untuk beriman. Anggap sekarang ada orang nonmuslim di pedalaman sana. Dia enggak kenal Islam, enggak kenal Nabi Muhammad, enggak kenal Al-Qur'an. Nasib dia bagaimana? Kafir apa enggak? Enggak, dia bukan orang kafir. Dia tidak termasuk orang yang akan diabadikan di neraka selama ajakan untuk beriman belum sampai," papar Nuruddin yang lulus S2 dari Al-Azhar Mesir.

Menurutnya, walaupun setelah sampai kepadanya ajakan untuk beriman belum selesai sampai di situ. Andaikan dia tidak bisa mencerna ajaran Islam dengan akalnya, dia juga sama dengan kasus orang sebelumnya akan termasuk orang yang selamat.

"Adil enggak itu? Adil kan? Andaikan sudah sampai ajakan Nabi Muhammad, ini Alquran, ini Tuhan, tetapi enggak bisa mencerna, orang itu enggak akan dihukum neraka. Yang tidak dapat mencerna beneran loh ya, bukan gara-gara galau, frustrasi, gara-gara bisnis kemudian bangkrut," tuturnya dalam podcast Richard Lee, MARS.

Jadi, lanjut dia, orang yang belum menerima dakwah tidak dipandang kafir atau dia menerima dakwah tetapi dia tidak bisa berpikir atau tidak punya alat untuk mencerna ajakan keimanan itu. 

Sekarang ada orang yang bisa berpikir dan sampai kepadanya ajakan untuk beriman tetapi yang digambarkan kepadanya tidak menarik buat dia. "Dalam arti, gambarannya cacat. Misalnya, orang ISIS berdakwah ke kutub utara. Muncul gambaran dalam dirinya bahwa Islam itu agama yang haus darah. Para sarjana muslim memandang orang semacam ini tidak termasuk orang kafir. Ini karena gambaran dakwah tentang Islam masih belum jelas," urainya.

Lantas siapa yang dikatakan kafir yang betul-betul akan disiksa oleh Tuhan? Nuruddin menjelaskan bahwa orang kafir itu ialah sudah sampai kepadanya dakwah atau ajakan beriman, dia bisa berpikir dan mencerna ajakan itu, kemudian dia tahu itu benar lalu dia menolak dengan kesombongan. Itu orang kafir yang nanti diabadikan dalam neraka.

Manusia diberikan nikmat berupa akal sehat, panca indra, kaki untuk berjalan, mata untuk memandang, kuping untuk mendengar, akal untuk berpikir. Namun, ketika seseorang tidak menggunakan semua itu saat sampai kepadanya ajakan untuk beriman dari orang yang tepat, penjelasannya benar, sehingga menolak dengan kesombongan, dia termasuk kafir yang masuk neraka.   

"Lihat keadilan Islam dalam memandang umat agama lain. Grand Syekh Al-Azhar bercerita kalau ada orang nonmuslim mencari kebenaran dan sampai kepadanya dakwah dengan cara yang tepat. Kemudian dia bisa mencerna ajakan itu. Dia pun terus mencari dan berpikir dengan penuh ketulusan dan kejujuran. Tiba-tiba belum sampai kepada keyakinan, ternyata dia mati di tengah jalan. Tahu enggak dihukumi kafir apa enggak? Kalaupun dia masuk neraka, kata guru saya di Al-Azhar, dia tidak akan diabadikan di neraka karena Tuhan akan mengukur kejujurannya," tandasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya