Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Sekolah Lalai, Siswa dari 38 SMA/SMK di Sulsel tidak Bisa Daftar SNBP, Siswi Menangis Mengadu ke Disdik

 Lina Herlina
05/2/2025 14:58
Sekolah Lalai, Siswa dari 38 SMA/SMK di Sulsel tidak Bisa Daftar SNBP, Siswi Menangis Mengadu ke Disdik
Ilustrasi(MI/LINA HERLINA)

RATUSAN siswa dan siswi kelas XII, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 17 Makassar, mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, mengadukan nasibnya, karena tidak bisa mendaftar ke perguruan tinggi lewat jalur eligible, atau jalur seleksi untuk siswa yang memenuhi syarat tertentu untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Ada beberapa yang tidak kuasa menahan sedih sambil mencurahkan kegelisihannya, dan karena tidak bisa mendaftar, lantaran sekolah lalai dalam mengisi data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Kelalaian ini membuat siswa tidak bisa mendaftar kuliah lewat jalur tanpa tes.

"Kami sudah belajar matian-matian selama tiga tahun, tapi malah tidak bisa mendaftar. Dampak ini sangat berat bagi kami, kita bicara soal mimpi dan harapan yang sudah di depan mata tapi karena satu kelalaian sekolah yang seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kami untuk mendapat mimpi itu," ujar seorang siswa sambil menagis.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMA Negeri 17 Makassar, Abu Hanafi mengakui kesalahan yang sudah dilakukan pihaknya yang terlambat mengimput data. "Kami sebenarnya sudah mengisi PDSS, tapi belum diunggah, karena sedang difinalisasi, sehingga kita melewati batas waktu yang ditentukan, yaitu 31 Januati 2025," akunya, Rabu (5/2).

Saat ini, pihak SMA Negeri 17 Makassar sedang mecari solusi, karena kebetulan lanjut Abu Hanafi, ada perpanjangan hingga hari ini. "Jadi hari ini, kami sudah upload nilai. Dengan surat kuasa finalisasi dari Panitia SNBP yang kita tunggu, mudah-mudahan bisa, karena kemarin aksesnya tutup," lanjutnya.

Di SMA Negeri 17 Makassar sendiri ada 360 siswa/siswi kelas XII dari 10 rombongan belajar (Rombel). Dan yang masuk jalur eligible sebanyak 145 siswa/siswi dari jurusan IPA dan IPS.

"Untuk sementara kami berupaya dan mudah-mudahan bisa. Kami upayakan jalurnya seperti itu dulu. Untuk hasilnya ke depan kita tunggu yang jelas kita sudah berupaya masuk ke aksesnya dan diterima kita punya nilai," jelas Abu Hanafi.

Sementara itu, Anggota Komisi E dari Partai NasDem H Mahmud menambahkan, jika Dinas Pendidikan Sulsel dan Pemprov Sulsel sedang mencarikan solusi yang terbaik bagi para siswa/siswi SMA tersebut. "Melalui Sekeretaris Daerah Provinsi Sulsel, sudah dilayangkan surat ke Kementrian Pendidikan, dan saya kira sudah ada responnya, bahwa mereka akan dilayani, karena ini tidak hanya terjadi di Sulsel, tapi nasional," tambahnya.

Kendati demikian kata Mahmud, Komisi E akan memanggil semua sekolah yang lalai dalam mengisi data siswa sehingga terjadi keributan seperti ini. Yang menurutnya, di Sulsel bukan hanya SMA Negeri 17 yang bermasalah.

"Di Kota Makassar saja ada tiga, yaitu SMA Negeri 17, SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 2. Untuk seluruh Sulsel, ada 38 SMA/sederajat. Ini akan kita panggil semua sebagai bentuk pengawasan dewan, agar tidak terulang kembali," tukas Mahmud.(H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya