Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rangkuman PAI Kelas 6 SD Semester 1

Wisnu Arto Subari
02/2/2025 22:16
Rangkuman PAI Kelas 6 SD Semester 1
Ilustrasi.(Freepik)

WAKTUNYA belajar ya. Kali ini kita belajar bersama tentang pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 6 SD (sekolah dasar) semester 1. 

Apa saja yang ada dalam PAI kelas 6 SD semester 1? Berikut rangkuman PAI kelas 6 SD semester 1 sebagaimana dikutip dari Hanum Channel.

A. Membaca Surat Adh-Dhuha.

Dalam bab pertama, kita belajar membaca Surat Adh-Dhuha. Berikut tulisan Surat Adh-Dhuha. 

Wadh dhuhaa. Wal laili idzaa sajaa. Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa. Wa lal aakhiratu khairul laka minal uulaa. walasaufa yu'thiika rabbuka fa tardhaa. Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wa wajadaka dhaal lang fa hadaa. wa wajadaka 'aa ilang fa aghnaa. Fa ammal yatiima fa laa taqhar. Wa ammas saa ila fa laa tanhar. Wa ammaa bini'mati rabbika fa haddits.

Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah). Dan demi malam apabila telah sunyi. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu. Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu). Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur). (Adh-Dhuha: 1-11)

Berikut keterangan lebih lengkap tentang Surat Adh-Dhuha.

  • Adh-Duha berarti waktu pagi atau waktu dhuha. 
  • Adh-Dhuha merupakan surat ke-93. 
  • Surat Adh-Duha terdiri dari 11 ayat. 
  • Surat Adh-Dhuha diturunkan di Mekah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah sehingga dikelompokkan dalam surat Makiyah. 

Pesan pokok Surat Adh-Dhuha. 

  • Penegasan bahwa Allah tidak meninggalkan dan membenci Nabi Muhammad sewaktu tidak turunnya wahyu.
  • Bantahan Allah atas tuduhan dan ejekan orang musyrik.
  • Allah berjanji akan melepaskan semua kesusahan dan kesedihan yang dialami Nabi Muhammad dengan ketenangan, keagungan, dan kebahagiaan.
  • Larangan memperlakukan anak yatim dengan sewenang-wenang.
  • Larangan menghardik orang yang meminta-minta.
  • Perintah bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah. 

B. Hadis tentang keutamaan memberi. 

Dari Ibnu Umar radhiallahu anhu, Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda, "Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan yang di atas itu ialah yang memberi dan tangan yang di bawah itu ialah yang meminta." (Hadis riwayat muttafaq alaih).

C. Asmaul husna Al-Ghaffar.

  • Al-Ghaffar berasal dari kata ghafara yang berarti menutup.
  • Dialah Allah yang menutup dosa-dosa hambanya. 

Cara meneladani asmaul husna Al-Ghaffar yakni membiasakan untuk belajar menutupi aib orang lain. Apabila kalian mengetahui kesalahan keburukan atau dosa yang dilakukan orang lain sekecil apapun, tidak boleh membuka atau menceritakannya kembali kepada orang lain agar tidak menyebar dan diketahui orang banyak.

D. Asmaul husna Al-'Afuw.

  • Al-Afuw berasal dari kata afuw yang berarti menghapuskan. 
  • Allah menghapuskan semua dosa makhluk-Nya. 

Ada beberapa cara meneladani asmaul husna Al-Afuw. Berikut contohnya.

  • Memaafkan dan menghapuskan kesalahan orang lain serta tidak memelihara rasa dendam dalam hati. 
  • Apabila kalian menerima informasi, hendaknya menelusuri sumber berita untuk mendapat penjelasan yang sebenarnya atau tabayun sehingga terhindar dari perbuatan fitnah. 

E. Asmaul Husna Al- Wahid. 

  • Al-Wahid berarti Tunggal. 
  • Allah tidak punya sekutu dan tandingan. 

Berikut beberapa cara meneladani Al-Wahid. 

  • Selalu mengucapkan Laa ilaaha illallaah. 
  • Selalu melaksanakan salat wajib.
  • Hanya berdoa dan meminta kepada Allah. 
  • Menghindari perbuatan dan ucapan yang mendekati kesyirikan.

F. Asmaul husna Ash-Shamad.

  • Ash-Shamad berarti tempat meminta. 
  • Allah tempat meminta dan menggantungkan keinginan.

Berikut beberapa cara meneladani Ash-Shamad.

  • Beribadah kepada Allah dengan sungguh-sungguh. 
  • Memohon ampunan dan pertolongan hanya kepada Allah. 

Baca juga: Waspadai Istilah Babi dalam Komposisi Produk Makanan

G. Hidup damai dengan saling memaafkan. 

  • Maaf berarti ungkapan penyesalan. 
  • Menyatakan penyesalan atas kesalahan berarti menyadari perbuatan salah atau dosa.

Ada sejumlah syarat-syarat dan adab memohon maaf yang baik. 

  • Mengakui dan menyesali kesalahannya. 
  • Jangan mencari alasan. 
  • Dilakukan dengan sungguh-sungguh. 
  • Bertekad untuk tidak mengulanginya. 
  • Kesiapan mental untuk merendahkan diri di hadapan orang yang pernah dianiaya atau dizalimi.

Memaafkan berarti menghapuskan atau melepaskan rasa dendam di hati dengan ikhlas. Ada sejumlah syarat-syarat dan adab memaafkan yang baik.

  • Ikhlas karena Allah. 
  • Melepaskan hak membalas. 
  • Tidak menuntut denda atau syarat. 
  • Menghapus rasa sakit hati. 
  • Tidak menyisakan dendam.
  • Menghilangkan amarah. 

Mengapa harus memaafkan? Orang yang mampu memaafkan kesalahan orang lain merupakan salah satu ciri-ciri orang yang bertakwa. 

H. Hukum halal dan haram.

Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat Islam untuk digunakan dikonsumsi atau dilakukan. Sedangkan haram adalah segala sesuatu yang dilarang oleh syariat Islam untuk digunakan dikonsumsi atau dilakukan. 

Dasar hukum halal dan haram ada tiga.

  • Al-Qur'an adalah sumber hukum utama dalam ajaran Islam. 
  • Hadis atau sunah adalah perkataan atau sabda, perbuatan, ketetapan, dan persetujuan dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang dijadikan landasan syariat Islam. 
  • Ijtihad atau pengerahan segala upaya pengetahuan kemampuan, terutama kemampuan daya pikir yang dimiliki para mujtahid untuk menggali dan menemukan hukum-hukum syariat. 

Perlu kalian ketahui, semua hal atau segala sesuatu asalnya boleh kecuali semua hal atau segala sesuatu yang sudah diharamkan oleh Allah SWT melalui hadis Nabi SAW. Contoh sesuatu yang diharamkan yaitu bangkai darah, daging babi, daging hewan yang diselih dengan menyebut nama selain Allah ataupun minuman keras (khamr).

Ada sejumlah penyebab halal dan haram. 

a. Berdasarkan zat asal. 

Allah telah menetapkan sesuatu yang haram karena asalnya, seperti bangkai, darah, dan babi. Allah berfirman, "Sesungguhnya dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah..." (Al-Qur-an Surat Al-Baqarah ayat 173).

b. Berdasarkan sifat asal. 

Perbuatan dan sikap yang bersifat buruk dan jahat seperti syirik diharamkan oleh Allah. Semua yang bersifat buruk walaupun dengan niat, cara, dan hasil sebagus apapun tetap haram. Contohnya, khamr atau minuman keras, judi, membuang sampah sembarangan juga termasuk perbuatan haram. 

c. Berdasarkan proses. 

Halal atau haram sesuatu bisa disebabkan oleh proses pembuatan, pengerjaan, atau cara mendapatkannya. Contoh, uang yang didapatkan dari menjual daging babi, mencuri, korupsi, atau judi. Uang tersebut menjadi haram.

Cara menerapkan halal-haram dalam kehidupan sehari-hari. 

  • Menjauhi perilaku atau perbuatan buruk seperti minuman keras, membuang sampah sembarangan, judi, dan lain-lain.
  • Mengonsumsi dan menggunakan barang yang halal dan meninggalkan barang yang haram. 

I. Abu Bakar Ash-Shiddiq.

  • Khalifah yang pertama dalam Islam ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq. 
  • Abu Bakar memiliki nama asli Abdullah bin Abi Qahafah. 
  • Ia diberi gelar Ash-Shiddiq karena sikapnya yang membenarkan peristiwa Isra Mi'raj Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. 

Ada beberapa jasa Khalifah Abu Bakar. 

  • Memerangi kelompok pembangkang, orang murtad atau nabi palsu.
  • Mengumpulkan dan membukukan Al-Qur'an (kodifikasi Al-Qur'an). 
  • Perluasan wilayah Islam ke Syria, Persia, dan Bizantium. 

Berikut sejumlah cara meneladani Khalifah Abu Bakar. 

  • Bersikap adil dan bijaksana. 
  • Selalu berbuat kebaikan. 
  • Hidup tawadhu dan sederhana. 

J. Umar bin Khattab.

  • Khalifah yang kedua ialah Umar bin Khattab.
  • Nama lengkap Umar adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza. 
  • Umar masuk Islam setelah mendengarkan bacaan Al-Quran permulaan Surat Thaha. 
  • Memiliki gelar Al-Faruq yang berarti pembeda antara yang benar dan yang salah. 

Berikut jasa Umar bin Khattab.

  • Perluasan daerah Islam sampai ke Mesir.
  • Mengatur administrasi dan keuangan pemerintahan dengan membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. 
  • Menetapkan kalender Hijriah. 

Ada beberapa cara meneladani Khalifah Umar bin Khattab.

  • Memiliki sikap pemberani, peduli, dan tanggung jawab. 
  • Hidup sederhana dan merakyat dalam kehidupan.

Demikian rangkuman materi Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 6 SD semester 1. Selamat belajar. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya