Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANFAAT sarapan pada anak sudah tidak perlu diragukan lagi. Menu sarapan untuk anak yang bergizi dan seimbang menjadi fondasi bagi kebutuhan asupan sebelum memulai aktivitas. Karena itu memilih menu sarapan untuk anak harus dilakukan dengan tepat, termasuk apakah perlu menambah susu di menu sarapan atau tidak.
Dalam Survei yang dilakukan The South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) II, disebutkan bahwa asupan sarapan yang cukup harus terdiri dari menu beragam nutrisi. Selain itu, tambahan susu di menu sarapan memiliki hubungan erat dengan peningkatan kualitas diet anak.
Peneliti utama SEANUTS II yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, Rini Sekartini mengatakan orangtua perlu menyiasati anak untuk menambah susu di menu sarapan agar bisa memenuhi asupan mikronutrien terutama kalsium dan Vitamin D.
"Secara umum, anak-anak yang mengonsumsi susu pada saat sarapan memiliki asupan mikronutrien esensial lebih tinggi terutama untuk kalsium dan vitamin D," kata Rini.
Studi itu menyoroti pentingnya susu di menu sarapan untuk anak yang dapat memenuhi asupan harian vitamin D 4,4 kali dan kalsium 2,6 kali lebih tinggi bagi anak-anak Indonesia.
Produk susu tidak hanya berupa susu cair atau bubuk namun juga meliputi produk susu hewani lainnya seperti yoghurt dan keju dengan ketentuan satu porsi per hari.
Rini mengatakan temuan tersebut dapat menjadi rekomendasi dan dorongan bagi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah tenaga kesehatan profesional sekolah-sekolah industri dan utamanya keluarga bahwa minum susu minimal satu kali sehari saat sarapan dapat membantu pemenuhan nutrisi anak yang penting bagi pertumbuhan.
Dia mengatakan pada survei SEANUTS mengungkapkan data dari 28 persen anak yang sudah mengonsumsi sarapan hanya 16 persen anak Indonesia yang meminum susu atau produk dairy sebagai bagian dari nutrisi utama saat sarapan pagi.
Ia mengatakan manfaat sarapan adalah peranan penting sebagai penyumbang energi anak terutama untuk mendukung kegiatannya sehari-hari dan proses belajar. Secara umum, masyarakat Indonesia tidak memberikan susu pada anaknya setelah usia dua tahun karena dianggap sudah cukup dari makanan sehari-hari.
Lebih lanjut Rini menjelaskan melalui pemasukan kadar mikronutrien, yang harus menjadi perhatian orang tua adalah pemenuhan kalsium dan vitamin D dan yang paling mudah untuk mendapatkan sumber tersebut adalah dari susu.
"Untuk vitamin C, kolin, dan DHA, biasanya memang mungkin ada yang makan dengan lauk-pauk yang mengandung itu juga bisa dianjurkan, tapi yang paling concern adalah bahwa kandungan kalsium dan vitamin D-nya dan itu mudah didapatkan dengan menambahkan sarapan itu dengan susu," katanya. (Ant/Z-9)
Dokter spesialis penyakit dalam menyebutkan karbohidrat di menu sarapan untuk anak disebut penting kehadirannya untuk mendukung metabolisme tubuh.
Untuk memaksimalkan manfaatnya, orangtua harus memilih menu sarapan untuk anak yang sesuai dengan kebutuhan giz harian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved