Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri dengan Penuhi Dokter dari India

M Iqbal Al Machmudi
30/1/2025 13:58
Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri dengan Penuhi Dokter dari India
Menkes Budi Gunadi Sadikin(Antara )

LULUSAN dokter Indonesia yang hanya 12 ribu orang per tahun membutuhkan banyak dokter di daerah-daerah terpencil. Sementara kebutuhan dokter baru per tahunnya seharusnya mencapai 45 ribu sampai 50 ribu orang.

"Sementara India lulusannya itu sekitar 100 ribu setahun. Dengan penduduk 5 kalinya kita. Jadi minimal kalau kita kayak India kita harusnya 20 ribu sampai 25 ribu setahun lulusannya. Sekarang kita cuma 12 ribu. Itu yang menunjukkan bahwa dibandingkan negara maju kita kekurangan. Dibandingkan negara seperti India yang lebih rendah dari kita kekurangan," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (30/1).

Masalah kekurangan dokter sudah masif di Indonesia, ditambah lagi distribusinya tidak merata. Selain itu, Budi menyebut mekanisme pendidikan saat ini hanya orang kota yang bisa mendapat kesempatan belajar pendidikan kedokteran di kampus. Padahal yang sangat dibutuhkan orang di daerah yang juga memiliki kesempatan yang sama.

"Harusnya orang yang dapat spesialis adalah orang yang akan bekerja di daerah-daerah rumah sakit yang enggak ada dokternya. Sekarang yang masuk jadi dokter spesialis ada kebanyakan orang-orang kota. Yang nggak akan pernah selesai distribusi sudah 80 tahun Indonesia," ujar dia.

Oleh karena itu, Kemenkes menekankan menambah lulusan dokter berkualitas dengan sistem hospital based. Di mana rumah sakit yang mau memberikan kesemapatan penggunaan alat itu akan mendapatkan prioritas untuk belajar dokter spesialis.

"Untuk mengisi short term-nya, itu yang kita buka untuk dokter-dokter membantu. Kayak ini kan dia (dokter India) datang bantu. Supaya bisa lebih cepat lagi. Kita nggak bisa nunggu pendidikan spesialis 4 tahun. Kayak teman-teman tadi bilang 500 ribu meninggal setahun. Kita tunggu 4 tahun," ujar dia.

Sebelumnya, Indonesia dan India sepakat melakukan pertukaran Nota Kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan. Salah satu MoU itu India untuk memberikan pelatihan langsung bagi tenaga kesehatan Indonesia, termasuk program fellowship dengan izin praktik sementara selama satu tahun.

Program ini bertujuan memperkuat kompetensi tenaga kesehatan Indonesia di bidang-bidang kritis seperti robotic surgery, transplantasi hati, dan manajemen kegawatdaruratan. (Iam/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya