Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Produk Coca Cola Disetop di Eropa, Bagaimana Klorat Bisa Ada pada Minuman dan Makanan?

Indriyani Astuti
29/1/2025 21:03
Produk Coca Cola Disetop di Eropa, Bagaimana Klorat Bisa Ada pada Minuman dan Makanan?
ilustrasi(freepik)

COCA COLA di Eropa telah memerintahkan penarikan besar-besaran di tiga negara setelah menemukan kadar klorat, bahan kimia yang tinggi dalam beberapa minuman ringan. Penarikan ini berlaku untuk Belgia, Luksemburg, dan Belanda, meskipun sejumlah kecil minuman juga dikirim ke negara-negara lain, menurut Coca-Cola Europacific Partners. Kadar klorat yang tinggi dalam makanan dan air minum dapat menimbulkan risiko kesehatan dengan mengganggu asupan yodium tiroid, sehingga mengubah kadar hormon tiroid untuk sementara. 

Bagaimana klorat bisa ada pada minuman dan makanan?

Klorat ditemukan pada tahun 2014 oleh laboratorium kontrol resmi secara kebetulan. Setahun kemudian, Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) memperingatkan bahwa kadar klorat dalam makanan dan air minum terlalu tinggi.

Dikatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi bayi dan anak-anak, termasuk masalah tiroid yang disebabkan oleh berkurangnya penyerapan yodium. Hal ini dapat memiliki implikasi kesehatan yang serius, termasuk jumlah sel darah merah yang lebih rendah dan perubahan komposisi komponen sumsum tulang. Kelompok lain yang berisiko adalah wanita hamil yang juga memiliki gangguan fungsi tiroid.

Menurut Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (BfR), natrium dan kalium klorat dulunya digunakan sebagai herbisida. Namun, penggunaan produk perlindungan tanaman dan biosida yang mengandung klorat tidak lagi diizinkan di UE.

Klorat dapat muncul sebagai produk sampingan saat menggunakan zat yang mengandung klorin untuk membersihkan atau mendisinfeksi. Para ahli mengatakan jalur utama masuknya klorat ke dalam makanan adalah melalui proses produksi air yang sebelumnya telah diolah dengan produk biosida yang mengandung klorin untuk tujuan disinfeksi.

Klorat sering terdeteksi dalam sayuran beku, jus buah, selada, dan rempah-rempah. Otoritas Keamanan Pangan Eropa mengatakan bahwa asupan klorat yang berulang di antara populasi yang lebih muda dengan kekurangan yodium ringan hingga sedang menimbulkan kekhawatiran. (H-3)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya