Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Studi Terbaru Sebut Orang Dewasa dengan ADHD Miliki Larapan Hidup Lebih Pendek

Ihfa Firdausya
26/1/2025 10:28
Studi Terbaru Sebut Orang Dewasa dengan ADHD Miliki Larapan Hidup Lebih Pendek
Ilustrasi(freepik.com)

STUDI baru menemukan bahwa orang dewasa dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki harapan hidup yang lebih pendek dibandingkan mereka yang tidak menderita ADHD.

ADHD adalah gangguan neurobiologis yang menyebabkan kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.

Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry ini menemukan bahwa pria dengan ADHD kehilangan rata-rata 6,78 tahun hidup dan wanita rata-rata 8,64 tahun, dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gangguan tersebut.

Laporan itu menyebut ADHD mempengaruhi hampir 3% orang dewasa, meskipun sebagian besar tidak terdiagnosis. Data dikumpulkan dari 792 dokter umum, mencakup 9,56 juta orang. Para peneliti mengidentifikasi 30.039 orang dewasa yang didiagnosis dengan ADHD (0,32% dari ukuran sampel), yang kemudian dicocokkan dengan 300.390 orang tanpa gangguan tersebut.

Ini adalah studi pertama yang mengamati harapan hidup dan ADHD pada populasi Inggris.

Para peneliti meyakini perbedaan angka harapan hidup ini disebabkan karena penderita ADHD tidak mendapatkan pengobatan yang cukup, baik untuk gangguan itu sendiri maupun masalah kesehatan lainnya.

Namun, penelitian ini tidak memperhitungkan semua faktor yang mungkin terjadi, seperti etnis atau kekurangan, yang mungkin juga memengaruhi harapan hidup. Terdapat kekurangan informasi mengenai penyebab kematian dan terdapat potensi terlalu banyaknya individu yang memerlukan dukungan lebih tinggi.

Karena ADHD sering kali tidak terdiagnosis terutama pada orang dewasa, penelitian baru ini mungkin melebih-lebihkan penurunan harapan hidup yang dialami oleh penderita ADHD.

Namun penulis senior, Profesor Josh Stott dari UCL, mengatakan temuan ini masih sangat memprihatinkan.

“Orang dengan ADHD memiliki banyak kekuatan dan dapat berkembang dengan dukungan dan pengobatan yang tepat,” ujarnya, seperti dilansir dari Sky News, Minggu (26/1).

Namun, mereka seringkali kekurangan dukungan dan lebih mungkin mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan pengucilan sosial, sehingga berdampak negatif pada kesehatan dan harga diri mereka.

Penelitian ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kurangnya diagnosis gangguan ini, dengan mencatat bahwa hanya 0,32% orang dewasa dalam penelitian ini yang didiagnosis menderita ADHD.

Para ahli mengatakan "kebiasaan tidak sehat" dan "perilaku mengambil risiko" mungkin menjadi salah satu penyebabnya.

“Kita tahu bahwa ADHD dikaitkan dengan tingginya angka merokok, obesitas, penyakit kardiovaskular, dan kanker, serta masalah kesehatan lainnya,” kata Prof Philip Asherson dari King’s College London.

Menurutnya, orang dewasa dengan ADHD lebih cenderung melakukan kebiasaan tidak sehat seperti makan berlebihan atau merokok, dan perilaku mengambil risiko. Mungkin juga ada hubungan biologis dengan autoimun dan gangguan kesehatan fisik lainnya.

“ADHD semakin dikenal sebagai kondisi serius pada orang dewasa yang berhubungan dengan kondisi kesehatan yang buruk,” katanya.

Layanan untuk mendukung orang dewasa dengan ADHD, dan untuk meningkatkan hasil kesehatan fisik dan mental, masih tertinggal dibandingkan layanan yang tersedia untuk kondisi umum lainnya, seperti kecemasan, depresi, hipertensi, dan obesitas, katanya.

“Yang menjadi perhatian khusus adalah terbatasnya akses terhadap diagnosis dan pengobatan termasuk dukungan psikososial,” kata Prof Asherson.

“Sampai masalah ini diatasi, angka harapan hidup yang lebih pendek yang ditunjukkan dalam penelitian ini kemungkinan akan terus berlanjut,” pungkasnya.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya