Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
AHLI startup dari Korea Selatan, Kunyoung Ro mengatakan modal membangun bisnis start up atau perusahaan rintisan saat ini memerlukan koordinasi yang kuat antara tim, pemangku kebijakan, dan pemerintah. Hal itu disampaikan saat membagikan pengalaman praktisnya dalam bidang start up kepada civitas akademika Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI).
"Kesuksesan startup tidak hanya bergantung pada ide brilian, tetapi juga pada kolaborasi strategis serta dukungan regulasi yang tepat," kata Kunyoung Ro, dalam program International Visiting Professor di di Kampus Rektorat UBSI, Jakarta, Sabtu (18/1).
Selain Kunyoung Ro, program bertema Knowledge Sharing itu mendatangkan Prof Youngjo Lee, akademisi ternama dari Dankook University dan Seoul National University, Korea Selatan.
Pada sesi berbagi ilmu, Prof Youngjo Lee menyoroti perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan bagaimana AI menjadi elemen penting di berbagai sektor modern.
"Pemanfaatan AI dalam aktivitas sehari-hari bukan hanya jadi peluang, tetapi juga jadi tantangan yang membutuhkan pemahaman mendalam serta kolaborasi lintas institusi,” ungkapnya.
Lee menekankan pentingnya komunikasi intensif dalam membangun kerja sama internasional.
“Harmonisasi dalam kolaborasi ialah kunci mencapai implementasi nyata dalam kerja sama lintas negara,” tambahnya.
Kehadiran dua tamu istimewa dari Korea Selatan itu disambut jajaran pimpinan UBSI, termasuk Rektor UBSI Prof Mochamad Wahyudi, dan dari LLDikti Wilayah III Jakarta.
Rektor UBSI Prof Mochamad Wahyudi mengatakan kunjungan mereka berawal dari jalinan kolaborasi antara Dankook University dan sejumlah kampus di LLDikti Wilayah III Jakarta, termasuk UBSI.
Kunjungan ini, lanjut dia, menegaskan komitmen UBSI dalam memperluas jaringan internasional serta memberikan inspirasi bagi mahasiswa dan civitas akademika.
"Dengan kolaborasi ini, UBSI berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan global," tutupnya. (H-2)
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Audiensi yang berlangsung hangat ini bertujuan menjajaki potensi kerja sama antara Kemendukbangga/BKKBN dengan UPN Veteran.
PERUMDA Tirta manuntung Balikpapan (PTMB) mencatat peningkatan produksi air bersih dibandingkan tahun sebelumnya.
Dua kekuatan musik alternatif Indonesia yakni 510 dan Alone At Last berkolaborasi dalam satu pertunjukan di beberapa kota di Jawa Barat.
Penghargaan ini menjadi simbol kolaborasi dunia industri dan dunia pendidikan, yang berperan penting mencetak SDM unggul di sektor pariwisata dan kuliner Indonesia.
UNTUK memperkuat ekosistem UMKM dan mendukung program pemerintah meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha mikro di Indonesia, kolaborasi menjadi kunci.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved