Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEBUAH penelitian yang diterbitkan World Cancer Research Fund International mengungkapkan mengonsumsi kopi, baik yang berkafein maupun tanpa kafein, dapat membantu menurunkan risiko kanker usus besar, terutama pada perempuan.
Penelitian yang menggunakan data dari studi prospektif berbasis Japan Public Health Center (JPHC) tersebut, menganalisis keterkaitan antara kebiasaan minum kopi dan risiko kanker. Hasil penelitiannya menunjukkan seorang yang rutin mengonsumsi tiga cangkir kopi setiap hari, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar invasif.
Diketahui, kanker invasif merupakan kondisi, dimana sel kanker tumbuh lebih dalam ke jaringan usus besar.
“Studi menunjukkan bahwa orang yang minum kopi dapat menurunkan risiko kanker usus besar,” ungkap Dr Muhammad Beg, spesialis kanker saluran pencernaan di Simmons Cancer Center.
Menurut Cancer Prevention and Research Institute of Texas (CPRIT), kanker usus besar adalah penyebab kematian akibat kanker kedua tertinggi di Texas. Setiap tahun, tercatat sekitar 10.000 kasus baru dengan 3.500 kematian akibat penyakit ini.
Hampir lima persen pria dan lebih dari 4% perempuan berisiko mengembangkan kanker usus besar sepanjang hidup mereka.
Diketahui faktanya, kanker usus besar dapat menyerang segala usia. Akan tetapi, meski lebih umum akan terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas. Namun, data terbaru menunjukkan peningkatan jumlah pasien di bawah usia 50 tahun yang terkena penyakit ini.
Kopi mengandung zat biologis yang dapat membantu melawan kanker, khususnya kanker usus besar. Salah satu zatnya adalah asam kafeat. Zat ini dapat menekan penyebaran kanker, mengurangi peradangan, dan memicu kematian sel kanker secara alami.
Selain itu, kopi juga mengandung asam ferulat. Zat ini terbukti mampu memperlambat pertumbuhan sel kanker usus besar.
Studi Japan Public Health Center (JPHC) menemukan tiga polifenol utama dalam kopi. Polifenol tersebut adalah asam dihidrofolat, asam ferulat, dan asam kafeat. Ketiganya memiliki efek anti-peradangan, menekan sel kanker, dan memicu kematian sel kanker.
Selain kanker usus besar, kopi juga dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker lain, seperti kanker prostat, endometrium, kulit, dan hati.
Konsumsi kopi juga bermanfaat dalam menurunkan risiko kematian akibat penyakit vaskular seperti serangan jantung dan stroke, serta penyakit lain seperti sirosis, batu empedu, asam urat, dan diabetes tipe-2. Namun, para ahli gizi mengingatkan agar konsumsi kopi tetap sehat sebaiknya hindari penggunaan gula.
“Hindari menambahkan terlalu banyak gula dan krim yang dapat meningkatkan risiko penyakit lain,” ujar Lona Sandon, Asisten Profesor di UT Southwestern.
Selain minum kopi, ada beberapa cara lain untuk menurunkan risiko kanker usus besar. Cara tersebut meliputi:
Tak kalah penting, dengan menerapkan gaya hidup sehat dan deteksi dini risiko terkena kanker usus besar dapat diminimalisir. (UT Southwestern Medical Center/World Cancer Research Fund International/America Cancer Society/Z-3)
KANKER usus besar merupakan tumor ganas di usus besar. Beberapa faktor risiko yang menjadikan seseorang terkena kanker usus besar pada usia muda.
Kasus kanker usus besar pada anak muda meningkat. Kenali 4 gejala awal.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Yogurt bukan hanya lezat dan menyegarkan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan saluran cerna.
Penelitian terbaru dari Mass General Brigham menunjukkan mengonsumsi yogurt secara rutin dapat menurunkan risiko beberapa jenis kanker usus besar, khususnya kanker kolon proksimal.
Diet vegan kaya akan serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Serat berperan krusial dalam mendukung pencernaan yang sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved