Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
BUANG air kecil adalah proses fisiologis tubuh di mana urine yang dihasilkan oleh ginjal dikeluarkan melalui saluran kemih dan dibuang ke luar tubuh.
Proses ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengeluarkan produk limbah yang tidak dibutuhkan tubuh, seperti urea dan garam.
Menahan buang air kecil secara sering dan dalam waktu yang lama dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.
Menahan urine terlalu lama dapat menyebabkan bakteri berkembang biak di dalam kandung kemih, yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi ini sering menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil dan bisa berisiko lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.
Sering menahan buang air kecil dapat mengganggu kemampuan kandung kemih untuk berfungsi secara normal. Kandung kemih bisa kehilangan kemampuannya untuk mengosongkan diri secara efektif, menyebabkan rasa penuh atau ketidaknyamanan.
Menahan urine dapat meningkatkan risiko pembentukan batu kandung kemih. Jika urine terjebak terlalu lama dalam kandung kemih, mineral dalam urine bisa mengendap dan membentuk kristal, yang kemudian berkembang menjadi batu.
Sering menahan buang air kecil dapat menyebabkan otot-otot kandung kemih melemah. Otot yang terlibat dalam proses pengosongan kandung kemih menjadi kurang efektif dalam kontraksi, yang dapat mengarah pada kesulitan buang air kecil di masa depan.
Retensi urine adalah kondisi di mana kandung kemih tidak dapat mengosongkan seluruh isinya. Jika urine tetap tertahan dalam kandung kemih terlalu lama, ini bisa menyebabkan pembengkakan dan rasa tidak nyaman, bahkan bisa mengarah pada komplikasi yang lebih serius.
Pada pria, kebiasaan menahan buang air kecil dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembesaran prostat. Prostat yang membesar dapat menekan saluran kemih, meningkatkan risiko infeksi dan masalah berkemih lainnya.
Menahan buang air kecil dalam waktu lama dapat menyebabkan rasa sakit di perut bagian bawah dan kram. Kandung kemih yang terisi penuh menekan bagian dalam tubuh dan menyebabkan rasa tidak nyaman yang bisa berlanjut hingga buang air kecil.
Menahan urine terlalu lama dapat menyebabkan aliran urine terhambat, yang pada akhirnya bisa berdampak pada ginjal. Urine yang kembali ke ginjal (refluks urin) dapat menyebabkan infeksi ginjal yang serius.
Sering menahan buang air kecil bisa melemahkan otot-otot dasar panggul yang berfungsi untuk menahan urine. Akibatnya, seseorang lebih berisiko mengalami kebocoran urine atau inkontinensia urin.
Menahan buang air kecil secara berulang dapat menyebabkan stres fisik dan psikologis, karena tubuh terus menerus memberi sinyal bahwa kandung kemih sudah penuh. Ketidaknyamanan ini bisa memengaruhi konsentrasi dan kualitas hidup.
Dengan menjaga kebiasaan buang air kecil yang sehat, kita dapat menghindari berbagai komplikasi kesehatan di masa depan. (Z-12)
Kebiasaan sering buang air kecil di malam hari atau nokturia bisa menjadi gejala awal diabetes. Ketahui penyebab, tanda-tanda lain, dan pentingnya deteksi dini.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama pada malam hari, biasanya disebabkan oleh tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.
Banyak orang yang percaya bahwa menahan buang air kecil tidak berisiko bagi kesehatan. Namun, jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh.
Urine diproduksi oleh ginjal, kemudian disimpan di kandung kemih, dan dikeluarkan melalui uretra. Menahan kencing terlalu lama bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Menahan buang air kecil dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau ISK yang disebabkan oleh bakteri yang memasuki saluran kemih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved