Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
BUANG air kecil saat mandi di bawah pancuran (shower) adalah kebiasaan yang sangat umum dilakukan banyak orang. Namun, ada beberapa pertanyaan terkait apakah kebiasaan ini aman atau dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Banyak orang menganggapnya hal tersebut praktis dan nyaman. Sebagian lainnya merasa tidak nyaman dan kurang higienis, karena menganggap tempat untuk membersihkan diri seharusnya terpisah dari tempat buang air kecil.
Seorang profesor urologi di Cedars-Sinai, Dokter Karyn Eilber menjelaskan buang air kecil di bawah pancuran umumnya tidak menimbulkan masalah kesehatan atau risiko medis. "Tidak ada dampak buruk, dan ini hanya lebih praktis bagi sebagian orang," ujarnya, di Los Angeles.
Meski aman, para ahli urologi menyebutkan ada beberapa situasi di mana sebaiknya menghindari penggunaan pancuran sebagai toilet darurat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar buang air kecil di bawah pancuran tetap sehat dan aman.
Beberapa orang percaya buang air kecil di bawah pancuran dengan posisi berdiri bisa menyebabkan otot dasar panggul tegang, yang menghalangi kandung kemih untuk kosong sepenuhnya. Hal itu dibantah ahli urologi, Dr David Shusterman. Menurutnya, posisi berdiri saat buang air kecil sebenarnya tidak menimbulkan masalah.
Ia menjelaskan otot dasar panggul dapat menjadi tegang, jika memaksakan diri untuk buang air kecil. Ketegangan pada otot ini dapat menyebabkan sfingter urin menegang, sehingga urin sulit keluar.
Sebaliknya, ketika buang air kecil dilakukan dengan lebih nyaman. Seperti saat mandi dengan air hangat, otot sfingter lebih mudah mengendur dan urine lancar.
Eilber mengingatkan potensi infeksi saluran kemih (ISK). Urine bisa terkontaminasi bakteri jika seseorang mengalami ISK. Namun, ia menekankan buang air kecil di bawah pancuran tidak meningkatkan risiko infeksi, karena air pancuran akan membersihkan urine tersebut. Yang lebih perlu diwaspadai adalah jamur atau kuman yang ada di lantai kamar mandi.
Bagi pria yang memiliki kulup (kulit yang menutupi ujung penis), sangat penting untuk menariknya ke belakang saat buang air kecil. Jika tidak, urine bisa terperangkap di bawah kulit, yang dapat menyebabkan infeksi jamur.
Perempuan juga disarankan untuk menjaga kebersihan dengan membuka sedikit kulit di sekitar kemaluan agar bakteri tidak terperangkap di dalam vagina. Mandi dengan air hangat juga dapat membantu membersihkan sisa urine dan mengurangi risiko infeksi.
Selain risiko infeksi saluran kemih, ada juga kemungkinan kecil terjadinya infeksi jika urin mengenai luka terbuka. Urin bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri dan jamur, yang dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi. Untuk mencegahnya, disarankan menutup luka dengan perban agar tetap bersih dan kering, terutama jika sering buang air di kamar mandi umum.
Beberapa orang mengalami reaksi spontan untuk buang air kecil setiap kali mendengar suara air mengalir, seperti saat mandi. Ini terjadi karena otak mengaitkan suara air dengan keinginan untuk buang air kecil.
Bagi orang dengan kandung kemih sangat aktif, ini bisa menjadi masalah. Pasalnya mereka mungkin merasa perlu buang air kecil, meskipun belum merasakannya.
Dr. Shusterman menyarankan mereka yang memiliki kebiasaan ini, untuk buang air kecil terlebih dahulu sebelum mandi. Jika masalah ini sering terjadi, disarankan berkonsultasi dengan dokter, yang dapat membantu mendiagnosis dan memberikan perawatan untuk mengatasi inkontinensia urine, serta memperkuat otot panggul.
Buang air kecil di bawah pancuran bisa menjadi masalah, jika dilakukan di bak mandi atau bak mandi air panas. Dr. Shusterman menjelaskan air hangat yang tergenang dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
Bakteri ini dapat masuk ke uretra (saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh) saat kita duduk di bak mandi. Oleh karena itu, ia menyarankan agar buang air kecil dilakukan setelah mandi, agar bakteri yang mungkin masuk ke kandung kemih bisa dibersihkan.
Umumnya, buang air kecil di bawah pancuran adalah kebiasaan yang wajar dan aman selama dilakukan dengan cara yang tepat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan dengan baik. (CCN/Z-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved