Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEORANG pemuda berinisial R (25) dikeroyok oleh sejumlah orang di sebuah warung di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan gara-gara buang air kecil sembarang.
Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, peristiwa terjadi pada Selasa (18/6) malam. Mulanya korban buang air kecil di sebuah gang di dekat lokasi kejadian. Saat itu salah seorang warga menegurnya lantaran buang air kecil sembarangan.
"Setelah korban buang air kecil lalu korban ditegur oleh salah seorang warga yang tidak jauh rumahnya dari tempat korban buang air kecil. Kemudian korban langsung meminta maaf dan kembali ke TKP untuk makan nasi goreng," kata Bambang saat dihubungi, Kamis (20/6).
Baca juga : Gerindra Pastikan Usung Komika Marshel Widianto di Pilkada Tangsel
Tak berselang lama, warga yang sebelumnya menegur korban datang ke TKP. Pelaku datang mengajak teman-temannya. Saat itu lah, peristiwa pengeroyokan terjadi.
"Selang 5 menit warga yang menegur korban tadi datang bersama teman-temannya dan memarahi korban kemudian langsung mengeroyok korban hingga terjatuh," ujarnya.
Akibat pengeroyokan itu, korban dilarikan ke rumah sakit. Korban mengalami sejumlah luka dan menderita 13 luka jahitan.
Baca juga : Sudah Banyak Makan Korban, Waspada Modus Penipuan Petugas Provider
"Kemudian korban di bawa ke rumah sakit Sari Asih Ciledug oleh temannya dan mengalami 5 jahitan di pelipis kanan dan 8 jahitan di pergelangan tangan kanan," tuturnya.
Pihak kepolisian selanjutnya menyelidiki kasus tersebut dan berhasil mengamankan dua pelaku DS (45) dan MI (29). Atas pengeroyokan yang dilakukan, pelaku ditetapkan jadi tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP.
"Pelaku DS yang pekarangan rumahnya dikencingi oleh korban dan ikut juga memukul korban. Pelaku MI yang pertama kali memukul korban sehingga pelaku lain ikut memukul. Kami sudah kantongi identitas pelaku lainnya. Segera menyerahkan diri atau kami akan tangkap kemanapun mereka pergi," ucapnya. (Fik)
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada Minggu (2/3) pukul 13.00 WIB. Sebelumnya ada kesepakatan antara pelaku dan korban jika motor kembali mogok akan diservis kembali.
Pria yang juga tinggal di Kampung Cihurang ini mondar-mandir sembari menenteng golok di sekitar permukiman.
Kunjungan dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan empati Kepolisian terhadap korban pingsan dan luka ringan.
Selain menyerahkan bantuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta kepada warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tidak menempati lokasi tersebut.
PAKAR hukum dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, berharap agar Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) dapat mengakomodir kerugian korban tindak pidana.
Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.
Ia menjelaskan ketiga korban saat ini telah teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari. Mereka adalah Sakira (44), Sanadi (47) dan Sunadi (31).
Kapolda juga meninjau lokasi kejadian di depan Puskesmas Bukit Surungan (Busur), tempat kecelakaan tunggal bus ALS terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved