Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
GURU Besar Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan mengatakan mengonsumsi kopi hingga dua cangkir per hari memiliki manfaat yang baik bagi tubuh namun juga perlu diperhatikan kopi dapat menyebabkan diuretik.
"Air kopi itu diminum satu hingga dua cangkir sehari bagus karena kopi itu di dalamnya ada antioksidan, tapi kopi itu juga sifatnya diuretik," ujar Ali, dikutip Rabu (27/8).
Ia menjelaskan bahwa seseorang yang telah meminum kopi bisa menyebabkan keinginan untuk buang air kecil lebih sering atau diuretik.
"Kalau kita habis minum kopi pipisnya jadi banyak," katanya.
Untuk mengantisipasi dehidrasi akibat minum kopi, ia menyarankan untuk meminum air putih untuk menjaga organ tubuh terutama ginjal.
"Jadi manfaat antioksidan dari kopi dapat, tetapi kita juga tidak mengalami dehidrasi," katanya.
Meski bersifat diuretik, kopi juga akan mengantisipasi gangguan-gangguan karena batu yang ada di tubuh.
Kemudian untuk kopi yang dicampur dengan susu dan gula tambahan, ia menjelaskan bahwa antioksidan yang terkandung di dalamnya tidak akan rusak.
"Antioksidan tidak akan rusak karena tambahan susu atau gula lainnya. Jadi pada prinsipnya kita minum teh, minum kopi semuanya adalah sumber antioksidan demikian pula minum cokelat yang sangat baik ya dan demikian kalau kita mengonsumsi misalnya buah-buahan, es jeruk itu juga merupakan antioksidan. Karena antioksidan itu ada yang berasal dari vitamin, mineral dan dari komponen tubuh lainnya," kata Ali.
Pelatih Gaya Hidup Nidhi Nahata menyarankan batas asupan kafein harian mencapai 300-350 ml atau sekitar dua cangkir kecil.
Kopi dapat menyebabkan diuretik atau menyebabkan tubuh mengeluarkan cairan, maka frekuensi buang air kecil lebih sering, kehilangan cairan dan dehidrasi ringan, pada akhirnya menyebabkan kembung, kulit kering, sakit kepala, energi rendah, dan pencernaan buruk. (Ant/Z-1)
Usia 2 sampai 2,5 tahun direkomendasikan untuk toilet training karena anak dinilai sudah memiliki kemampuan untuk melakukan rangkaian dasar yang dibutuhkan dari proses latihan buang air.
Kebiasaan sering buang air kecil di malam hari atau nokturia bisa menjadi gejala awal diabetes. Ketahui penyebab, tanda-tanda lain, dan pentingnya deteksi dini.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama pada malam hari, biasanya disebabkan oleh tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.
Banyak orang yang percaya bahwa menahan buang air kecil tidak berisiko bagi kesehatan. Namun, jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus, bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh.
Urine diproduksi oleh ginjal, kemudian disimpan di kandung kemih, dan dikeluarkan melalui uretra. Menahan kencing terlalu lama bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved