Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MENTERI Sosial Saifullah Yusuf mengatakan bahwa sebanyak 50% anak penyandang disabilitas di Indonesia belum mampu mengakses pendidikan. Hal ini menurutnya disebabkan penyelenggaraan sekolah luar biasa (SLB) yang tidak mudah.
“Memang menyelenggarakan SLB itu kan enggak gampang. Sementara sekolah-sekolah kita belum semua memiliki guru yang mumpuni untuk mendidik anak-anak penyadang disabilitas. Ini kita akan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan untuk memetakan kembali di daerah-daerah mana yang kesulitan untuk bisa mendapatkan pendidikan itu,” ungkapnya, Selasa (7/1).
Lebih lanjut, Gus Ipul menambahkan bahwa keberadaan SLB di Indonesia saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan anak penyandang disabilitas baik itu dari segi jarak maupun jumlah SLB.
“Kalau SLB biasanya terlalu jauh dan di tempat-tempat tertentu saja. Kemudian ada juga kita apresiasi SLB swasta. Tapi ya belum bisa mencukupi kebutuhan pendidikan bagi penyandang disabilitas,” ujar Gus Ipul.
Ke depan, Gus Ipul menegaskan bahwa pemerintah akan menyusun strategi agar akses pendidikan kepada anak penyandang disabilitas lebih terbuka lebar. Dia berharap data 50% anak penyandang disabilitas belum mampu mengakses sekolah dapat turun.
“Kita akan kurangi dari 50% menjadi 40% menjadi 30% gitu. Ya kita mohon doa restunya,” kata Gus Ipul.
Namun demikian, untuk mencapai hal tersebut pemerintah saat ini masih menunggu pengesahan data tunggal ekonomi sosial yang akan digunakan untuk memetakan kebutuhan bagi para penyandang disabilitas.
“Kita tuntaskan data dulu. Setelah itu kita petakan. Yang penting datanya tuntas dulu. Rencananya di bulan ini (data dirilis). Mudah-mudahan. Nanti BPS kan yang merilis, setelah itu kita kasih kartu penyadang disabilitas. Nanti akan kelihatan ini untuk sekolah, ini untuk apa. Jadi multifungsi. Pokoknya sebagai identitas bahwa ini penyadang disabilitas yang harus mendapatkan perhatian serius khusus, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat,” tandasnya. (H-2)
Sekolah Rakyat telah beroperasi di 100 titik di seluruh Indonesia dan jumlahnya akan bertambah menjadi 165 titik pada September 2025 mendatang.
Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan kebutuhan dasar bagi para korban gempa bumi di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah terpenuhi
KPK kembali mengembangkan kasus dugaan rasuah terkait penyaluran bansos di Kemensos. Surat perintah penyidikan (sprindik) diterbitkan dari Agustus 2025.
Kemensos mengirim bantuan logistik untuk korban bencana gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dipimpin Inspektur Jenderal Kemensos, Dody Sukmono, yang tampil mengenakan pakaian adat Dayak.
Kemensos menelusuri temuan penerima bansos yang terindikasi tidak wajar. Dalam data tersebut, sejumlah nama tercatat sebagai pegawai BUMN, dokter, hingga manajer perusahaan.
YaSDI adalah lembaga atau organisasi yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan bagi penyandang disabilitas di Indonesia
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved