Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
SEJUMLAH organisasi dosen menyatakan kekecewaan atas ketidakjelasan realisasi Tunjangan Kinerja (Tukin) dosen ASN. Walaupun telah diregulasikan sejak 2020, hingga kini pembayaran tukin tersebut tak kunjung dipenuhi.
Untuk itu, Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adiksi) menggelar aksi simbolik dengan mengirimkan karangan bunga ke Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Jakarta, Senin (6/1).
Koordinator Aksi Anggun Gunawan menyebut aksi ini adalah bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dialami para dosen ASN. Sejak menerima SK sebagai ASN, pegawai lain di kementerian ini langsung mendapatkan Tukin. Namun, kata dia, hingga lebih dari lima tahun dosen ASN masih terus dianaktirikan.
"Ini bukan sekadar penundaan, melainkan pengabaian terhadap hak-hak dosen ASN di bawah naungan Kemendiktisaintek," kata dia.
Pada akhir masa jabatan Menteri Nadiem Makarim, pemerintah menjanjikan Tukin dosen ASN akan terealisasi mulai Januari 2025. Namun, pernyataan terbaru Plt. Sekjen Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang pada 3 Januari 2025) menyebutkan bahwa dana untuk Tukin belum tersedia dan belum diterbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait tukin dosen ASN Kemendiktisaintek ini.
ADAKSI memandang alasan ini mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah. Regulasi dan Janji ini sudah bergulir selama lima tahun. Tidak ada alasan bagi pemerintah untuk terus menunda hak yang sudah dijanjikan.
Para dosen ASN adalah motor penggerak pendidikan tinggi, dan pengabaian seperti ini adalah tamparan terhadap integritas dan komitmen negara memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
"Ini bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi soal keadilan. Dosen telah berkontribusi secara signifikan dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia, namun pemerintah justru mengabaikan dosen-dosennya sendiri yang menjadi lokomotif kampus," kata dia.
Menurut Anggun, Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia akan terus bersuara hingga pemerintah memenuhi komitmennya.
Aksi ini juga mendapat dukungan penuh dari beberapa organisasi, antara lain: Green Engineering Society (GES), Forum Profesi Dosen Republik Indonesia (FPDRI), dan Forum Komunikasi Senat Politeknik Indonesia (FKSPI).
Sekitar 50-an lebih karangan bunga dijejerkan di depan Kemendikbud-ristek. "Kami urunan, ada yang Rp50 ribu, Rp100 ribu. Kebanyakan teman-teman dari luar Jawa yang support ini karena mereka yang sangat merasakan. Di luar itu kan biaya hidup tinggi sementara gajinya sama," pungkasnya.(H-2)
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani jelaskan alasan tak semua dosen menerima tunjangan kinerja atau tukin.
PEMERINTAH resmi memperluas skema tunjangan kinerja (tukin) kepada 31.066 dosen aparatur sipil negara (ASN) yang sebelumnya hanya menerima tunjangan profesi.
MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menargetkan bahwa pencairan tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN dapat dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Mendiktisaintek Brian Yuliarto menargetkan bahwa pencairan tunjangan kinerja (tukin) dosen aparatur sipil negara (ASN) dapat dilakukan pada pertengahan tahun ini.
Kemdiktisaintek memastikan Tunjangan Kinerja (Tukin) 2025 bagi dosen telah mendapatkan kepastian untuk dicairkan, dengan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto, Selasa (11/3)
MENDIKTISAINTEK Brian Yuliarto disebut berkomitmen membayar tunjangan kinerja atau tukin dosen ASN di 2025 dan memastikan tidak ada kenaikan UKT.
Togar menjelaskan bahwa penyediaan anggaran tukin sudah terpenuhi dengan prioritas ASN di PTN Satker dan PTN BLU yang belum remunerasi.
HARAPAN dosen berstatus aparatur sipil negara untuk mendapatkan tunjangan kinerja (tukin) hingga kini masih belum jelas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved