Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Polifenol: Senyawa Alami dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan Tubuh

Siti Sayidah
06/1/2025 10:56
Polifenol: Senyawa Alami dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
Polifenol adalah senyawa alami yang ditemukan dalam tumbuhan dan dikenal memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan(freepik)

DALAM dunia kesehatan, istilah "polifenol" belakangan ini semakin sering dibahas. Meskipun telah lama menjadi subjek penelitian ilmiah, senyawa alami tersebut, kini mulai menarik perhatian masyarakat. 

Bukan tanpa alasan, polifenol diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Mulai dari menjaga jantung tetap sehat, hingga membantu menurunkan tekanan darah.

Selain itu, senyawa ini tidak hanya membantu melindungi tubuh dari penyakit Kardiovaskular, tetapi juga memiliki efek anti penuaan dan bahkan berpotensi membantu menjaga berat badan ideal. Namun, apa sebenarnya polifenol itu?

Apa itu Polifenol?

Polifenol adalah sekelompok fitonutrien, senyawa alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Zat ini berfungsi untuk melindungi tanaman dari ancaman seperti serangga, sinar ultraviolet, dan radikal bebas. 

Sementara itu, ketika dikonsumsi manusia, polifenol akan berperan sebagai antioksidan yang membantu menjaga kesehatan tubuh. Makanan yang kaya polifenol meliputi buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, teh, kopi, serta cokelat hitam.

Melansir dari situs Alodokter, polifenol adalah senyawa alami yang dapat menjaga kesehatan tubuh karena sifat antioksidannya. Senyawa ini membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas dan mendukung metabolisme tubuh.

Penelitian Polifenol dalam Tumbuhan

Sumber polifenol sangat beragam dan mudah ditemukan. Buah-buahan seperti blackberry, bit, tomat merah, serta sayuran hijau tua adalah contoh makanan yang kaya akan senyawa ini. 

Selain itu, teh, kopi, dan cokelat hitam juga mengandung polifenol dalam jumlah tinggi. Bahkan, rasa pahit pada minyak zaitun extra virgin sering dikaitkan dengan tingginya kadar polifenol.

Melansir dari situs The Guardian, terdapat ribuan jenis fitonutrien di dalam tumbuhan. Namun, para ilmuwan belum berhasil mengidentifikasi semuanya.

 Beberapa yang sudah ditemukan antara lain resveratrol pada anggur merah, asam ellagik pada kacang kenari, serta katekin pada teh.

Baru-baru ini, ditemukan fakta menarik mengenai kandungan fitonutrien pada tomat. Selain mengandung polifenol seperti flavonoid dan flavanon, tomat juga kaya akan karotenoid, termasuk likopen, fitoena, dan beta karoten.

Berbagai penelitian menunjukkan setiap jenis polifenol memiliki manfaat kesehatan yang berbeda.  Dr. Federica Amati, kepala ahli gizi di aplikasi sains kesehatan Zoe dan peneliti di School of Public Health, Imperial College London, menjelaskan bahwa Flavanol dalam kakao dapat turunkan risiko  penyakit kardiovaskular.

 "Flavanol dalam kakao terkait dengan penurunan risiko stroke dan serangan jantung," ungkapnya.

Selain itu, ada juga katekin dalam teh hijau yang diketahui berkontribusi positif terhadap metabolisme, lingkar pinggang, dan indeks massa tubuh. 

Penelitian lain juga menemukan bahwa polifenol pada kembang sepatu dapat membantu menurunkan tekanan darah. Maka dari itu, Dr. Amati menekankan betapa banyaknya kandungan senyawa pada tanaman yang dapat dikonsumsi. 

“Tanaman tidak hanya menyediakan serat dan vitamin, tetapi juga mengandung senyawa yang luar biasa bermanfaat bagi kesehatan kita,” ujarnya.

Dengan demikian, senyawa ini tidak hanya memberikan warna cerah dan rasa khas, tetapi juga berperan penting dalam mendukung kesehatan tubuh.

Manfaat Polifenol

Menurunkan Risiko Penyakit Kronis

Menurut Daniele Del Rio, profesor nutrisi di Universitas Parma, konsumsi polifenol dalam jumlah tinggi dapat mengurangi risiko penyakit kronis. Salah satunya adalah  penyakit jantung.

Orang yang rutin mengonsumsi makanan kaya polifenol cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit tersebut.

Penurunan Risiko Penyakit Jantung

Sebuah studi yang dilakukan Daniele Del Rio menunjukkan mengonsumsi makanan kaya polifenol secara rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 46%.

Melindungi Otak dari Penyakit Alzheimer

Polifenol juga memiliki potensi melindungi otak dari gangguan seperti Alzheimer.

Kandungan pada polifenol dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak dan mengurangi peradangan. Hal inilah yang dapat memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif.

Meski manfaatnya jelas, mekanisme kerja polifenol di tubuh masih menjadi topik penelitian. “Polifenol adalah senyawa yang sangat kompleks, dan efektivitasnya bergantung pada mikroba usus yang mengubahnya menjadi bentuk lebih kecil dan mudah diserap,” jelas Del Rio.

Bagaimana Polifenol Bekerja di Tubuh?

Polifenol bekerja dengan berinteraksi dengan mikroba usus. Penelitian dari Universitas Parma menunjukkan mikroba usus mengubah polifenol menjadi metabolit yang lebih kecil. 

Metabolit ini kemudian lebih mudah diserap tubuh. Efeknya, metabolit ini membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit kronis.

Cara Mendapatkan Polifenol

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari polifenol, para ahli merekomendasikan mengonsumsi berbagai jenis makanan yang kaya akan senyawa. Buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, serta rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkeh adalah pilihan yang tepat. 

“Herbal dan rempah-rempah adalah sumber polifenol yang sangat terkonsentrasi,” ungkap Emily Leeming, pakar mikrobioma.

Selain itu, Blueberry juga dapat menjadi buah-buahan favorit untuk mendukung kesehatan tubuh. Blueberry mengandung sekitar 650 mg polifenol per 100 gram. Sementara kacang hitam yang lebih terjangkau memiliki kandungan hingga 4.800 mg per 100 gram.

“Tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk mendapatkan polifenol. Pilihan sederhana seperti kacang hitam dapat memberikan manfaat luar biasa,” tambahnya. (The Guardian/alodokter/National Institute of Health/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya