Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
SIAPA yang bisa menolak kelezatan cokelat? Panganan yang satu ini digemari banyak orang terutama para pecinta cokelat atau biasa disebut chocoholic. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut membuat camilan satu ini kerap kali dijadikan ‘obat’ untuk memperbaiki suasana hati.
Di balik kenikmatannya, cokelat menjadi makanan yang sering dianggap kurang sehat. Pasalnya cokelat mengandung gula yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dan obesitas.
Tahukah Anda sebuah penelitian mengungkapkan, jika dark chocolate atau cokelat hitam bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2? Simak penjelasan berikut.
Berdasarkan penelitian dari Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang diterbitkan dalam The British Medical Journal (BMJ), mengungkapkan dengan mengonsumsi dark chocolate, risiko diabetes tipe 2 dapat diminimalisir.
Penelitian yang melibatkan 192.208 peserta ini menemukan orang yang mengonsumsi setidaknya lima porsi dark chocolate setiap minggu memiliki risiko 21% lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Hal ini berbanding terbalik dengan orang yang jarang atau tidak pernah mengonsumsi cokelat.
Penelitian tersebut menjelaskan orang yang mengonsumsi lima porsi jenis cokelat apa setiap minggu, dapat menurunkan risiko diabetes lebih rendah sekitar 10%.
Dark chocolate dinilai lebih baik karena mengandung flavonoid dalam jumlah tinggi.
Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang dapat membantu memperbaiki kerusakan sel akibat radikal bebas. Flavonoid ini tidak hanya mengurangi risiko diabetes, tetapi juga membantu mencegah hipertensi dan kanker. Sebaliknya, cokelat susu (Choco milk) cenderung mengandung lebih sedikit flavonoid dan lebih banyak gula, sehingga manfaat kesehatannya tidak sama.
Bahkan, dark chocolate juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sebuah faktor penting dalam pengendalian gula darah.
Mengonsumsi dark chocolate dalam jumlah wajar dapat membantu mencegah lonjakan kadar glukosa darah, terutama pada pasien diabetes.
Menurut penulis utama studi, Binkai Liu, menjelaskan jika kandungan polifenol dalam dark chocolate memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Penting bagi setiap orang yang menyukai cokelat agar lebih teliti dalam memilih jenis cokelat yang hendak dikonsumsi.
“Pilihan kecil seperti memilih dark chocolate daripada cokelat susu dapat memberikan perbedaan positif bagi kesehatan,” jelasnya seperti dikutip dari situs everyday health.com.
Untuk mendapatkan manfaat ini, penting bagi para chocoholic memilih dark chocolate dengan kandungan kakao minimal 70%. Dark chocolate dengan kandungan kakao yang lebih tinggi biasanya memiliki lebih banyak flavonoid dan lebih sedikit gula tambahan.
Ahli gizi Toby Amidor menyarankan konsumsi dark chocolate tidak lebih dari 1 ons per hari untuk mendapatkan manfaatnya tanpa risiko kelebihan kalori. Jika Anda menyukai cokelat susu, konsumsi dalam jumlah kecil tetap diperbolehkan, tetapi manfaat kesehatan yang terkandung tidak akan sama seperti dark chocolate.
Pada intinya, dark chocolate memang memiliki manfaat tambahan karena mengandung lebih banyak kakao dan senyawa sehat seperti epikatekin, serta lebih sedikit gula dibandingkan cokelat susu.
Senyawa-senyawa ini diketahui dapat membantu mengurangi peradangan, menekan stres oksidatif, meningkatkan metabolisme glukosa, dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Meski penelitian menunjukkan perbedaan manfaat antara cokelat hitam dan cokelat susu, penting untuk diingat bahwa segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan akan selalu memberikan efek tidak baik bagi tubuh. (News Medical Net/Everyday Health/Medical News Today/Z-3)
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Mikrobiota usus berperan penting dalam pengaturan gula darah dan resistensi insulin.
SEBUAH studi yang diterbitkan dalam jurnal Headache pada 2025 menunjukkan bahwa obat diabetes tipe 2 dan obesitas jenis tertentu bisa mengobati migrain hingga 75 persen.
penundaan waktu sarapan hingga pertengahan pagi sampai siang hari dapat mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
Kafein dalam kopi dan teh bisa berdampak pada kadar gula darah penderita diabetes. Ketahui batas aman konsumsi kafein, risiko terhadap insulin.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved