Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

8 Gejala Actinomyces pada Liver, Kasus Langka yang Disebabkan oleh Bakteri

Siti Sayidah
27/12/2024 22:01
8 Gejala Actinomyces pada Liver, Kasus Langka yang Disebabkan oleh Bakteri
Berikut gejala dan pengertian Actinomyces spp(freepik)

LIVER, atau hati, adalah organ penting dalam tubuh yang memiliki berbagai fungsi penting, seperti menyaring racun, menyimpan nutrisi, dan mengatur metabolisme tubuh. 

Gangguan pada liver dapat memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Salah satu penyebab yang jarang diketahui adalah infeksi yang disebabkan oleh Actinomyces spp, bakteri gram positif yang biasanya hidup di mukosa mulut, saluran pencernaan, dan area panggul.

Apa itu Actinomyces spp?

Dilansir dari Scienc Direct, Actinomyces spp adalah bakteri anaerobik yang berbentuk filamen. Dalam kondisi normal, bakteri ini tidak berbahaya, tetapi jika masuk ke jaringan dalam tubuh melalui luka atau trauma, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius, yang kemudian dikenal sebagai Actinomycosis. 

Infeksi ini sering kali salah didiagnosis karena gejalanya menyerupai penyakit yang lain, seperti tumor atau abses.

Infeksi Actinomyces pada Liver Menurut Studi

Kasus infeksi Actinomyces pada liver merupakan hal yang sangat langka. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "A Rare Case Report of Liver Masses Caused by Actinomyces Species" dan diakses melalui Sciencedirect menunjukkan bahwa infeksi pada hati akibat bakteri Actinomyces sangat jarang terjadi, sedikitnya hanya ada sekitar 5% infeksi yang disebabkan bakteri ini. 

Dalam kasus yang telah ditemukan pada jurnal tersebut, infeksi Actinomyces menyebabkan terbentuknya massa pada liver yang sering dianggap sebagai tumor ganas atau abses.

Adapun gejala infeksi ini menyerupai penyakit liver lainnya, seperti:

  • Nyeri di perut, terutama di sisi kanan atas.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kulit dan mata menguning (penyakit kuning).
  • Kulit terasa gatal dan mudah memar.
  • Perubahan warna feses menjadi pucat atau gelap.
  • Pembengkakan di perut (asites) atau di kaki.
  • Kelelahan yang berlebihan.

Karena kelangkaannya, infeksi ini sering kali tidak dipertimbangkan oleh dokter sebagai penyebab massa pada liver. 

Selain itu, studi tersebut juga menyoroti pentingnya diagnostik yang lebih teliti, untuk memastikan penyebab infeksi. 

Kemudian, dalam hal pengobatan diperlukan melibatkan penggunaan antibiotik jangka panjang, seperti penisilin, untuk menghentikan infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi.

Pentingnya Kesadaran dan Pemeriksaan Rutin

Infeksi Actinomyces pada liver menjadi pengingat pentingnya kesadaran terhadap penyakit langka ini, terutama bagi tenaga medis yang menangani pasien dengan gejala serupa. 

Diagnosis dini tidak hanya mempercepat penanganan tetapi juga mencegah terjadinya komplikasi. 

Perlu dipahami bahwa penting untuk mengenali tanda-tanda gangguan liver. Jika gejala seperti nyeri perut, mual, perubahan warna kulit, atau kelelahan yang berlebihan muncul, segera konsultasikan dengan dokter. 

Tidak lupa, pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan, juga dapat membantu menjaga kesehatan liver.

Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan hati, infeksi yang disebabkan oleh Actinomyces spp dapat teratasi, sehingga fungsi liver tetap terjaga.

Sumber: Sciencedirect.com, Unair.ac.id, Alodokter



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya