Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gejala Awal Infeksi HIV yang Jarang Diketahui dan Fase-Fase Keparahannya

Putri Rosmalia Octaviyani
23/12/2024 14:03
Gejala Awal Infeksi HIV yang Jarang Diketahui dan Fase-Fase Keparahannya
Pita merah, simbol kepedulian pada HIV AIDS.(Dok. Freepik)

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah akibat infeksi HIV. Namun, masih banyak yang belum mengetahui gejala awal infeksi HIV.

Apa itu Infeksi HIV?

Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan mengganggu kemampuannya untuk melawan infeksi dan penyakit. Ketika tidak diobati dengan tepat dan disiplin, HIV dapat berkembang menjadi AIDS, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit serius

Gejala awal infeksi HIV

  • Sakit kepala
  • Demam ringan
  • Kelelahan
  • Radang tenggorokan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Hilang nafsu makan
  • Nyeri otot
  • Ruam
  • Masalah pada penis (pada pria)

Fase infeksi HIV

Infeksi HIV pada tubuh manusia memiliki fase atau tahapan yang menjadi acuan tingkat keparahan infeksi. Mengetahui setiap fase infeksi HIV sangat diperlukan untuk mengantisipasi komplikasi lebih lanjut dan sebagai pedoman pengobatan.

1. Fase I (Periode Jendela)

Pada fase ini, meskipun telah terinfeksi HIV, pemeriksaan darah belum ditemukan antibodi anti-HIV. Di fase ini seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada orang lain atau sangat infeksius,

Kondisinya ditandai dengan viral load HIV sangat tinggi dan limfosit T CD4 menurun tajam. Fase ini biasanya berlangsung sekitar dua minggu sampai tiga bulan sejak infeksi awal.

2. Fase II (Masa Laten)

Di fase ini viral load menurun dan relatif stabil, namun CD4 berangsur-angsur menurun. Fase ini bisa disertai gejala ringan atau bahkan tanpa gejala (asimtomatik).

Pada tes darah, antibodi terhadap HIV di fase ini menunjukkan hasil reaktif, walaupun gejala spesifik belum timbul. Pada fase ini, orang dengan HIV tetap dapat menularkan HIV kepada orang lain.

Masa tanpa gejala di fase II infeksi HIV rata-rata berlangsung selama 2-3 tahun, sedangkan masa dengan gejala ringan bisa berlangsung hingga 5-8 tahun.

3. Fase III (Masa AIDS)

Ini merupakan fase terminal infeksi HIV. Kekebalan tubuh penderita infeksi HIV di fase ini telah menurun drastis. Hal itu ditandai dengan nilai viral load semakin tinggi, dan CD4 sangat rendah sehingga mengakibatkan timbulnya berbagai infeksi oportunistik.

Beberapa infeksi lain yang umumnya timbul ketika sudah mencapai fase ini adalah tuberkulosis (TBC), herpes zoster (HZV), oral hairy cell leukoplakia (OHL), kandidiasis oral, Pneumocystis jirovecii pneumonia (PCP), infeksi cytomegalovirus (CMV), papular pruritic eruption (PPE) dan Mycobacterium avium complex (MAC).

Perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS ditentukan oleh jenis, virulensi virus, dan faktor host (daya tahan tubuh). Ada tiga jenis infeksi HIV, yaitu rapid progressor, berlangsung 2-5 tahun; average progressor, berlangsung 7-15 tahun; dan slow progressor, lebih dari 15 tahun setelah infeksi menjadi AIDS.


(Kemenkes/Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya