Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, telah melakukan screening HIV dan penyakit menular seksual (PMS) sifilis di tiga Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Kota Bengkulu.
Dinkes Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, telah melakukan screening HIV dan PMS sifilis ditiga Lapas untuk mencegah penyebaran penyakit menular.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Hariadi Thabrani di Bengkulu, mengatakan, Dinkes telah melakukan pemeriksaan screening HIV dan sifilis di tiga Lapas yang berbeda.
"Screening di Lapas Malabero dilakukan pada 5 Desember 2024 dengan 170 warga binaan, Lapas Perempuan pada 30 November 2024 dengan 50 warga binaan, dan Lapas Anak pada 9 Desember 2024 dengan 60 warga binaan," katanya.
Dari hasilnya screening, lanjut dia, menunjukkan kabar baik, tidak ada penghuni Lapas yang terdeteksi positif HIV maupun sifilis.
Saat ini, belum ditemukan kasus positif HIV atau sifilis di kalangan warga binaan.
Program screening ini merupakan langkah preventif untuk mendeteksi dini kemungkinan penyebaran penyakit menular di kalangan warga binaan.
"Dinkes berkomitmen untuk terus melaksanakan program serupa guna menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas penyakit menular," imbuhnya.
Dinkes, kata dia, juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko, seperti seks bebas dan penyalahgunaan narkoba, yang dapat menyebabkan penularan HIV.
Penyebaran HIV sangat erat kaitannya dengan perilaku tersebut, sehingga kesadaran bersama sangat diperlukan untuk pencegahan. (H-2)
KEMENTERIAN Kesehatan RI mencatat, hingga Maret 2025, terdapat 2.700 remaja usia 15-18 tahun di Indonesia yang hidup dengan HIV. Temuan itu menunjukkan penularan HIV tidak terbatas di dewasa.
Modus pesta gay ini adalah family gathering. Penyelenggara juga menyebarkan undangan melalui media sosial dengan biaya pendaftaran Rp200 per orang.
DIREKTUR Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina menyampaikan, 76% kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kemenkes) berkomitmen untuk mengeliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2030. Edukasi, deteksi dini, dan pengobatan menjadi kunci dalam mencapai target ini
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved