Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kepergian Park Min jae karena Henti Jantung Mendadak: Pentingnya Mengetahui Penyebab dan Gejalanya

Gemma R Zaneta
13/12/2024 12:53
Kepergian Park Min jae karena Henti Jantung Mendadak: Pentingnya Mengetahui Penyebab dan Gejalanya
Kepergian aktor Korea Selatan Park Min-jae akibat henti jantung mendadak menjadi peringatan penting tentang bahaya kondisi ini. Yuk kenali gejala dan penyebab henti jantung.(freepik)

HENTI jantung mendadak pada usia muda menjadi kondisi yang perlu diwaspadai. Pasalnya kondisi ini bisa saja tidak terjadi tanpa tanda-tanda sebelumnya. Hal ini dialami aktor Korea Selatan, Park Min-jae, 32, yang meninggal pada 29 November, saat berada di Tiongkok.

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, dan prosesi pemakaman Park Min-jae berlangsung di aula pemakaman Rumah Sakit Ewha Seoul, dengan upacara penghormatan dijadwalkan pada 4 Desember.

Adiknya, membagikan berita tersebut di Instagramnya dengan menulis, “Saudara kami tercinta telah beristirahat dengan tenang. Kami berharap sebanyak mungkin orang dapat datang untuk mengantarnya.”

Agensi Big Title turut menyampaikan pernyataan resmi atas kepergian Park Min jae. Mereka menggambarkan Park sebagai aktor berbakat yang memiliki kecintaan besar terhadap dunia akting dan selalu memberikan yang terbaik dalam setiap karyanya.

Agensi juga menyampaikan rasa terima kasih atas cinta dan dukungan yang telah diterima Park selama ini. Meskipun publik tidak lagi dapat menyaksikan penampilannya, ia akan selalu dikenang dengan bangga sebagai salah satu aktor berharga di bawah naungan Big Title.

Lalu Apa itu Henti Jantung yang di Alami Park Min Jae?

Henti jantung, atau cardiac arrest, adalah kondisi serius di mana jantung berhenti berdetak, sering kali disebut sebagai kematian jantung mendadak.

Detak jantung manusia dikendalikan oleh impuls listrik. Ketika pola impuls ini terganggu, ritme jantung menjadi tidak teratur, yang dikenal sebagai aritmia. Jika aritmia tidak segera ditangani, hal ini dapat berkembang menjadi henti jantung yang berisiko fatal.

Penting untuk tidak menyamakan henti jantung dengan serangan jantung, karena keduanya adalah kondisi yang berbeda. Henti jantung disebabkan gangguan pada ritme jantung, sedangkan serangan jantung terjadi akibat penyumbatan pada sistem sirkulasi yang menghambat aliran darah ke jantung.

Penyebab Henti Jantung

Henti jantung mendadak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dua yang paling sering terjadi adalah fibrilasi ventrikel dan fibrilasi atrium. Berikut penjelasannya:

1. Fibrilasi Atrium

Jantung juga bisa berhenti berdetak dengan baik akibat aritmia yang terjadi di bilik atasnya, yaitu atrium. Kondisi ini dikenal sebagai fibrilasi atrium, yang terjadi ketika simpul sinoatrial (SA) gagal mengirimkan impuls listrik dengan benar.

Simpul SA, yang terletak di atrium kanan, berperan penting dalam mengatur kecepatan jantung memompa darah. Ketika impuls listrik terganggu dan menyebabkan fibrilasi atrium, ventrikel tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.

2. Fibrilasi Ventrikel

Jantung manusia terdiri dari empat ruang, dua di antaranya adalah ventrikel. Fibrilasi ventrikel terjadi ketika kedua bilik ini bergetar secara tidak terkontrol, yang mengubah ritme detak jantung secara drastis.

Akibatnya, ventrikel tidak dapat memompa darah dengan efektif, yang mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh secara signifikan. Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah dapat berhenti total, yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.

Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu henti jantung mendadak, antara lain:

  • Kebiasaan merokok
  • Gaya hidup tidak sehat, seperti sering begadang
  • Mengalami hipertensi
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  • Riwayat henti jantung sebelumnya
  • Usia di atas 45 tahun untuk pria, atau di atas 55 tahun untuk wanita
  • Jenis kelamin laki-laki

Gejala Henti Jantung

  • Menjadi sesak napas.
  • Merasa lelah atau lemah.
  • Muntah. 
  • Merasakan detak jantung yang berdebar.
  • Tidak bernapas atau kesulitan bernapas secara mendadak. 
  • Mengalami penurunan kesadaran.

Pengobatan Henti Jantung

Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah tindakan pertolongan pertama yang penting untuk mengatasi henti jantung. Selain CPR, defibrilasi jantung juga bisa dilakukan dokter untuk mengembalikan detak jantung setelah terhenti akibat henti jantung.

Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa jenis perawatan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya henti jantung di masa depan. Berikut adalah beberapa perawatan tersebut:

  • Pembedahan dapat digunakan untuk memperbaiki pembuluh darah atau katup jantung yang mengalami kerusakan. Tindakan ini juga dapat mengatasi atau menghilangkan penyumbatan pada arteri.
  • Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
  • Selain itu, perubahan pola makan yang bertujuan menurunkan kadar kolesterol juga penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Kepergian Park Min jae yang mendadak di usia muda menjadi peringatan akan bahayanya henti jantung mendadak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap faktor risiko dan menjaga kesehatan jantung melalui gaya hidup yang lebih sehat. (Halodoc/Soompi/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya