Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HENTI jantung mendadak pada usia muda menjadi kondisi yang perlu diwaspadai. Pasalnya kondisi ini bisa saja tidak terjadi tanpa tanda-tanda sebelumnya. Hal ini dialami aktor Korea Selatan, Park Min-jae, 32, yang meninggal pada 29 November, saat berada di Tiongkok.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, dan prosesi pemakaman Park Min-jae berlangsung di aula pemakaman Rumah Sakit Ewha Seoul, dengan upacara penghormatan dijadwalkan pada 4 Desember.
Adiknya, membagikan berita tersebut di Instagramnya dengan menulis, “Saudara kami tercinta telah beristirahat dengan tenang. Kami berharap sebanyak mungkin orang dapat datang untuk mengantarnya.”
Agensi Big Title turut menyampaikan pernyataan resmi atas kepergian Park Min jae. Mereka menggambarkan Park sebagai aktor berbakat yang memiliki kecintaan besar terhadap dunia akting dan selalu memberikan yang terbaik dalam setiap karyanya.
Agensi juga menyampaikan rasa terima kasih atas cinta dan dukungan yang telah diterima Park selama ini. Meskipun publik tidak lagi dapat menyaksikan penampilannya, ia akan selalu dikenang dengan bangga sebagai salah satu aktor berharga di bawah naungan Big Title.
Henti jantung, atau cardiac arrest, adalah kondisi serius di mana jantung berhenti berdetak, sering kali disebut sebagai kematian jantung mendadak.
Detak jantung manusia dikendalikan oleh impuls listrik. Ketika pola impuls ini terganggu, ritme jantung menjadi tidak teratur, yang dikenal sebagai aritmia. Jika aritmia tidak segera ditangani, hal ini dapat berkembang menjadi henti jantung yang berisiko fatal.
Penting untuk tidak menyamakan henti jantung dengan serangan jantung, karena keduanya adalah kondisi yang berbeda. Henti jantung disebabkan gangguan pada ritme jantung, sedangkan serangan jantung terjadi akibat penyumbatan pada sistem sirkulasi yang menghambat aliran darah ke jantung.
Henti jantung mendadak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dua yang paling sering terjadi adalah fibrilasi ventrikel dan fibrilasi atrium. Berikut penjelasannya:
Jantung juga bisa berhenti berdetak dengan baik akibat aritmia yang terjadi di bilik atasnya, yaitu atrium. Kondisi ini dikenal sebagai fibrilasi atrium, yang terjadi ketika simpul sinoatrial (SA) gagal mengirimkan impuls listrik dengan benar.
Simpul SA, yang terletak di atrium kanan, berperan penting dalam mengatur kecepatan jantung memompa darah. Ketika impuls listrik terganggu dan menyebabkan fibrilasi atrium, ventrikel tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Jantung manusia terdiri dari empat ruang, dua di antaranya adalah ventrikel. Fibrilasi ventrikel terjadi ketika kedua bilik ini bergetar secara tidak terkontrol, yang mengubah ritme detak jantung secara drastis.
Akibatnya, ventrikel tidak dapat memompa darah dengan efektif, yang mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh secara signifikan. Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah dapat berhenti total, yang dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu henti jantung mendadak, antara lain:
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah tindakan pertolongan pertama yang penting untuk mengatasi henti jantung. Selain CPR, defibrilasi jantung juga bisa dilakukan dokter untuk mengembalikan detak jantung setelah terhenti akibat henti jantung.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan beberapa jenis perawatan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya henti jantung di masa depan. Berikut adalah beberapa perawatan tersebut:
Kepergian Park Min jae yang mendadak di usia muda menjadi peringatan akan bahayanya henti jantung mendadak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada terhadap faktor risiko dan menjaga kesehatan jantung melalui gaya hidup yang lebih sehat. (Halodoc/Soompi/Z-3)
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Gejalanya bisa muncul sebagai kesulitan berbicara, menelan, kelopak mata turun, atau kelemahan otot tubuh bagian atas.
Meskipun penyakit autoimun tidak bisa disembuhkan, gejalanya bisa diringankan dengan terapi pengobatan yang tepat dan penerapan pola hidup sehat.
Gejala seperti kuku kering atau kuning, bintik putih, dan garis hitam mungkin merupakan tanda normal penuaan atau gejala penyakit pernafasan, tiroid, atau kulit dan kanker.
Siapa sangka, di tengah pesona wisata dan budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memikat, kasus HIV/AIDS di wilayah ini terus bertambah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved