Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Edukasi Soal Gizi pada Keluarga Berperan Penting Mencegah Stunting

Fathurrozak
11/12/2024 23:00
Edukasi Soal Gizi pada Keluarga Berperan Penting Mencegah Stunting
Ibu hamil, sosok terpenting mencegah stunting pada anak.(Dok. Pribadi)

KESADARAN dan kepedulian terhadap tumbuh kembang anak penting sebagai upaya pencegahan stunting. Pencegahan stunting bukan saja dari keluarga, tapi juga butuh komitmen dan upaya dari seluruh lapisan, termasuk pemerintah.

Kebutuhan gizi dan nutrisi anak-anak, khususnya di seribu hari pertama kehidupan menjadi tanggung jawab utama orangtua. Hal tersebut dapat mencegah stunting. Sebagai faktor penentu kesehatan anak-anak, para orang tua hendaknya memiliki pengetahuan yang cakap tentang makanan bergizi, cara pengolahan, hingga aturan makannya.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting yakni Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK). Ini adalah pembinaan tumbuh kembang di masa lima tahun pertama kehidupan anak. SDIDTK adalah tindakan memantau pertumbuhan balita agar berkembang secara optimal.

“Selain SDIDTK, imunisasi wajib balita, vaksin calon pengantin, screening triple eliminasi, edukasi terkait stunting, kondisi psikologis ibu hamil dan menyusui juga sangat penting dipantau,” ujar Deputy Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation Achmad Budiharto dalam keterangan pers gelar wicara dan edukasi pelayanan kesehatan keluarga bertema Cegah Stunting Sebelum Genting yang digelar oleh Bakti Sosial Djarum Foundation dan Milklife yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Rabu, (11/12).

Seperti diketahui, Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka stunting di Indonesia adalah 21,6%. Artinya, satu dari lima anak di Indonesia mengalami stunting. Indonesia menempati urutan ke-27 dari 154 negara di dunia dengan angka stunting tertinggi.

Pengentasan stunting mendesak dilakukan karena dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental, dan status kesehatan anak.

Salah satu ibu hamil, warga dusun Jetak, Kedungdowo, Fitria Setya Permana  mengatakan, pengetahuan tentang pendidikan gizi sangat penting diketahui ibu hamil sejak anak belum lahir. Menurut Fitria yang kini usia kehamilannya memasuki 15 minggu, gizi buruk pada anak sangat mungkin terjadi karena ketidaktahuan ibu dan pengasuh utama terhadap kebutuhan gizi anak-anak sejak dini. Jika terjadi secara berkelanjutan, kondisi anak-anak yang stunting dapat semakin parah, karena tubuhnya tidak memiliki imunitas yang kuat untuk menangkal penyakit yang datang.

“Saya baru paham, asupan gizi bagi anak-anak saat sudah mengkonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI) nanti, lebih mementingkan protein hewani, dibanding serat yang terkandung pada sayur dan buah. Saya mendapatkan ilmu baru memasak MPASI, aturan makan sampai cara penyimpanan bahan-bahan makanannya. Dari sisi ibu hamil, saya juga disarankan makan makanan bergizi dan minum susu. Ilmu ini nanti juga akan saya bagi kepada anggota keluarga di rumah sehingga mereka juga paham akan bahaya stunting dan pencegahannya,” ujar Fitria. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya