Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
VAKSINASI HPV adalah program imunisasi untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar setiap negara memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional.
Virus HPV berbahaya karena infeksinya dapat menyebabkan kanker serviks, yang sulit dideteksi secara kasat mata pada tahap awal. Oleh karena itu, vaksin HPV sangat penting, terutama bagi perempuan, sebagai langkah pencegahan terhadap kanker serviks atau kanker leher rahim.
Berkat vaksinasi, infeksi HPV yang menjadi penyebab utama sebagian besar kasus kanker HPV dan kutil kelamin telah berkurang hingga 88% pada remaja perempuan. Sedangkan pada wanita dewasa muda, penurunan infeksi mencapai 81%.
Di antara perempuan yang telah menerima vaksin, kasus prakanker serviks akibat jenis HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks berkurang hingga 40%.
Target global yang ingin dicapai adalah memastikan 90% anak perempuan usia 15 tahun telah divaksinasi HPV pada tahun 2030. Upaya ini menjadi langkah penting dalam mencegah kanker leher rahim, yang merupakan ancaman serius bagi kesehatan perempuan.
Kebijakan dan strategi imunisasi HPV dirancang untuk memastikan layanan yang merata, sehingga setiap anak yang menjadi sasaran memiliki hak yang sama untuk mendapatkan vaksin ini.
Imunisasi dilakukan melalui posyandu, puskesmas, dan lokasi lain untuk menjangkau anak-anak dari berbagai latar belakang. Dalam jangka pendek, program ini bertujuan menurunkan kasus kutil kelamin, sementara dalam jangka panjang diharapkan dapat mengurangi prevalensi kanker serviks.
Kementerian Kesehatan berkomitmen menekan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim dengan vaksin yang aman dan efektif, serta dukungan tenaga kesehatan, demi menciptakan generasi sehat. (Kemenkes/Biofarma/P-5)
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
Menurut data Globocan, sedikitnya 50 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap harinya akibat kanker serviks.
Remaja putri perlu mendapat vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks, juga pemeriksaan USG perut untuk mendeteksi tumor/kanker organ reproduksi.
Vaksin HPV bagi laki-laki mencakup perlindungan terhadap risiko terjadinya kutil anogenital hingga 90 persen.
Vaksinasi HPV dapat melindungi anak remaja dari kanker serviks di kemudian hari.
KANKER serviks yang disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV). Biaya vaksin HPV bervariasi tergantung jenis vaksin dan tempat mendapatkan vaksin.
Pemberian MPASI memiliki syarat yakni aman dan higenis. Makanan yang diberikan tidak bisa sembarang karena daya tahan tubuh anak dengan umur tersebut tidak sekuat usia remaja maupun dewasa.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Keterlambatan motorik pada anak bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius seperti hidrosefalus, palsi serebral, dan skizensefali.
Federation Dental International dan WHO menargetkan anak usia 5-6 tahun setidaknya 50% di antaranya harus bebas dari karies gigi di setiap negara.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Target WHO tampak reasonable, tapi kecil kemungkinan terealisasi pada tahun ini. Untuk mencapainya, perlu upaya super: supermasif, superglobal, dan superserius
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved