Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

WHO Turunkan Tim Ahli ke Kongo, Bantu Selidiki Penyakit Misterius

Indriyani Astuti
08/12/2024 10:33
WHO Turunkan Tim Ahli ke Kongo, Bantu  Selidiki Penyakit Misterius
ilustrasi(freepik)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirim para ahli memperkuat otoritas kesehatan di Republik Demokratik Kongo dan melakukan investigasi lebih lanjut terkait penyebab penyakit misterius yang belum terdiagnosis. Penyakit itu dilaporkan muncul di Panzi, sebuah daerah di provinsi Kwango di barat daya negara tersebut. Uji laboratorium sedang dilakukan untuk menentukan penyebabnya.

Dilansir dari laman resmi WHO, para ahli WHO bergabung dengan Tim Respons Cepat Nasional dan sedang dalam perjalanan menuju Panzi. Tim tersebut terdiri dari para ahli epidemiologi, dokter, teknisi laboratorium, dan ahli pencegahan dan pengendalian infeksi, serta komunikasi risiko. Tim WHO lokal awal telah mendukung otoritas kesehatan di Kwango sejak akhir November untuk memperkuat pengawasan penyakit dan mengidentifikasi kasus.

Para ahli yang dikerahkan juga mengirimkan obat-obatan penting, peralatan diagnostik dan pengumpulan sampel untuk membantu menganalisis dan menentukan penyebab penyakit dengan cepat. Tim tersebut akan fokus pada penguatan langkah-langkah respons seperti investigasi epidemiologi dan pengumpulan sampel untuk pengujian, penemuan kasus aktif, perawatan, dan kegiatan peningkatan kesadaran publik. Tim tersebut juga akan bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat untuk mendukung pengawasan penyakit dan mempromosikan langkah-langkah untuk mencegah infeksi dan mengidentifikasi serta melaporkan kasus-kasus lebih lanjut.

“Prioritas kami adalah memberikan dukungan yang efektif kepada keluarga dan masyarakat yang terdampak. Semua upaya sedang dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit, memahami cara penularannya, dan memastikan respons yang tepat secepat mungkin,” kata Dr. Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika.

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat, 394 kasus dan 30 kematian telah dilaporkan sejauh ini di zona kesehatan Panzi. Gejala penyakit tersebut meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, dan anemia. Hingga hasil uji laboratorium diterima, penyebabnya belum jelas.

Panzi adalah komunitas pedesaan yang terletak lebih dari 700 km dari ibu kota Kinshasa. Akses melalui jalan darat sulit dan jaringan komunikasi terbatas. Sejauh ini, penyakit tersebut telah dilaporkan di tujuh dari 30 zona kesehatan di provinsi Kwango. Sebagian besar kasus dilaporkan di tiga dari tujuh zona kesehatan yang terdampak. Patogen pernapasan seperti Influenza atau COVID-19 sedang diselidiki sebagai kemungkinan penyebabnya, begitu pula malaria, campak, dan lainnya WHO akan membagikan informasi lebih lanjut tentang upaya untuk mengidentifikasi penyakit tersebut.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya