Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, melalui program Baznas Tanggap Bencana (BTB), telah mendirikan dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih bagi masyarakat yang terdampak banjir di Desa Sukamaju.
Langkah ini diambil untuk memastikan kebutuhan dasar pangan dan air bersih dapat terpenuhi bagi para korban bencana.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menyatakan, dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih ini sudah mulai dioperasikan di lokasi bencana. Sebelumnya, tim Baznas juga telah melakukan aksi resik musala dan rumah warga yang terdampak banjir.
“Alhamdulillah, Baznas hari ini mulai mengoperasikan dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih di lokasi bencana Sukabumi. Setelah sebelumnya, tim juga telah melakukan aksi resik musala dan rumah warga,” kata Saidah.
Dapur umum ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan pangan dasar bagi masyarakat yang terdampak banjir. Setiap harinya, dapur umum Bank Makanan Baznas menyiapkan 5.000 paket makanan siap saji.
Sementara itu, dapur air bersih disiapkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi para korban yang sulit mendapatkan akses air layak.
"Paket makanan siap saji ini tidak hanya disajikan di lokasi dapur umum, tetapi juga akan didistribusikan ke beberapa wilayah desa yang terdampak bencana lainnya," tambah Saidah.
Adanya dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.
Ketersediaan makanan yang cukup dan akses air bersih menjadi kebutuhan mendesak bagi para korban bencana yang sedang berjuang di tengah kondisi sulit.
"Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk hadir memberikan bantuan yang nyata dan tepat guna. Semoga bantuan asupan makanan dan dapur air ini dapat membantu meringankan beban kebutuhan darurat bagi masyarakat terdampak bencana di Sukabumi," harap Saidah.
Baznas juga mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh relawan, masyarakat sekitar, dan para muzaki yang telah memberikan kontribusi terbaiknya dalam mendukung keberhasilan inisiatif ini.
Sebagai bentuk dukungan kepada korban bencana, masyarakat dapat turut berpartisipasi dengan berdonasi melalui Dompet Bencana dan Kemanusiaan Baznas. Berikut nomor rekening untuk donasi:
Atau klik: baznas.go.id/sedekahbencana
Untuk informasi lebih lanjut dan layanan BAZNAS, dapat menghubungi:
Semoga dengan kebersamaan dan dukungan kita, beban para korban bencana dapat sedikit lebih ringan. (Z-10)
WILAYAH terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meluas. Bencana terjadi di berbagai wilayah yang tersebar di 25 kecamatan.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat puluhan rumah rusak berat dan lima orang meninggal status tanggap darurat ditetapkan.
KEMENKES melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat korban banjir Sukabumi.
WAKIL Menteri Sosial Agus Jabo Priyono periksa kondisi pengungsian korban bencana di Desa Sukamaju, Kec. Cikembar, Kab. Sukabumi pada Sabtu (7/12).
Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran untuk melakukan asesmen dan evakuasi warga.
BENCANA tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kasomalang, Subang, membuat pipa Perumda Air Minum Tirta Rangga (PDAM) Subang terputu
Warga sangat antusias dengan bantuan tersebut, karena sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Cianjur melalui Perumdam Tirta Mukti menyiapkan sebanyak 5.000 pemasangan sambungan air bersih gratis.
Kebocoran pipa PDAM di Wilayah Bandung Utara disebabkan oleh adanya pengeboran untuk infrastruktur sebuah hotel
Tidak hanya kebakaran TPA, krisis air bersih pun terjadi di musim kemarau tahun lalu, salah satunya di Kelurahan Argasunya. Pemkot Cirebon pun melakukan pemenuhan kebutuhan air bersih
Dia menambahkan sumber air bersih mulai berkurang dan muncul tenggelam. Warga juga harus berbagi air bersih dari mata air dengan warga dari desa lain, yakni Desa Cipelang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved