Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis yang dibutuhkan oleh masyarakat korban banjir Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Puskris Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan meliputi berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.
"Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan terpapar risiko penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan obat-obatan dan perlengkapan medis guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan," kata Sumarjaya, dalam keterangannya Sabtu (7/12).
Pengiriman bantuan obat-obatan kepada korban bencana dilakukan pada Jumat (6/12/2024). Selain obat-obatan, pada saat yang sama, Puskris juga mengirimkan bantuan berupa PMT Bumil dan Balita masing-masing 1 ton.
Bupati Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor, berlaku 4-10 Desember 2024. Merespon penetapan ini, Puskris segera mengirimkan Tim Manajemen untuk melakukan pendampingan Aktivasi Klaster Kesehatan dan operasionalisasi HEOC.
"Hingga saat ini pemerintah setempat belum mendirikan posko kesehatan. Pelayanan kesehatan untuk masyarakat difokuskan di puskesmas dan pustu yang masih beroperasi," ujar Sumarjaya.
Rencana tim puskris akan berkoordinasi melakukan pendampingan dalam rangka mengaktivasi klaster kesehatan jika diperlukan di lapangan
Di lapangan, terdapat 15 puskesmas yang disiagakan untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi. PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dimobilisasi untuk membantu memberikan layanan kesehatan di lokasi bencana.
Dalam situasi darurat ini, Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih. Hal ini untuk mencegah timbulnya penyakit setelah banjir.
"Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit yang muncul setelah banjir, selalu jaga kesehatan dan ikuti kesehatan yang telah disosialisasikan oleh petugas kesehatan," ungkapnya.
Banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Sukabumi pada 4 Desember 2024. Bencana alam tersebut mengakibatkan 5 orang meninggal, 1 orang dirawat intensif di rumah sakit, dan 1.321 orang mengungsi. (Z-9)
PEMERINTAH Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus mendata secara detail jumlah warga terdampak bencana hidrometeorologi. Sebab, dikhawatirkan ada warga yang terlewat menerima bantuan.
BNPB menyatakan lima orang meninggal dunia dan empat lainnya masih dalam pencarian akibat banjir disertai tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Selain bantuan logistik, Kemensos juga mengerahkan personel Tagana Kabupaten Sukabumi dan Tagana Kabupaten Pangandaran untuk melakukan asesmen dan evakuasi warga.
WAKIL Menteri Sosial Agus Jabo Priyono periksa kondisi pengungsian korban bencana di Desa Sukamaju, Kec. Cikembar, Kab. Sukabumi pada Sabtu (7/12).
(Baznas) RI, melalui program Baznas Tanggap Bencana (BTB), telah mendirikan dapur umum Bank Makanan dan dapur air bersih bagi masyarakat penyitas banjir bandang Sukabumi
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tujuh orang yang masih dilaporkan hilang karena terseret banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bencana banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat puluhan rumah rusak berat dan lima orang meninggal status tanggap darurat ditetapkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved