Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat waspada terhadap wabah penyakit misterius di Republik Demokratik Kongo. Negara tersebut telah melaporkan sebuah wabah di Zona Kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, yang belum diketahui penyebabnya sejak 24 Oktober 2024.
Gejala yang dilaporkan pada kasus penyakit misteius di Kongo itu adalah demam, sakit kepala, pilek dan batuk, kesulitan bernafas, dan anemia. Wabah terjadi di wilayah yang memiliki akses pelayanan kesehatan yang terbatas.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman menyebut Kemenkes terus memantau perkembangan kasus dan memutakhirkan informasi dari wabah tersebut melalui kanal komunikasi resmi Kemenkes RI.
Selanjutnya, Kemenkes juga membuat disease alert terkait wabah tersebut di situs resmi Kemenkes RI dengan tautan https://infeksiemerging.kemkes.go.id/ pada kolom notifikasi terkini.
"Masyarakat diimbau agar meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi para pelaku perjalanan ke luar negeri," kata Aji kepada Media Indonesia, Kamis (5/12).
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) antara lain dengan rajin mencuci tangan, cukup aktivitas fisik, konsumsi makanan bergizi, dan lain-lain.
Aji menyebut saat ini belum ada kebijakan pemantauan keluar masuk bandara terkait wabah di Kongo itu. "Itu akan situasional tergantung perkembangan kasus," pungkasnya. (Z-9)
SEBUAH penyakit misterius telah menyebabkan sedikitnya 60 orang meninggal dunia di tengah-tengah wabah yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, demikian ungkap para dokter.
Lokasi terpencil dan infrastruktur kesehatan yang lemah di Kongo meningkatkan risiko penyebaran wabah akibat bangkai kelelawar tersebut.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
Sebuah penyakit misterius yang belum teridentifikasi menewaskan lebih dari 50 orang di Republik Demokratik Kongo sejak Januari 2024.
WHO telah mengirim tim ahli untuk menyelidiki soal penyakit misterius di Kongo. Tim ahli WHO telah tiba di Kongo khususnya daerah Panzi sejak Jumat, (6/12). Ini Hasilnya.
Penyakit misterius yang melanda Kongo dan telah menewaskan 79 orang membuat beberapa negara melakukan tindakan pencegahan secara serius, Peningkatan pemeriksaan kesehatan dilakukan
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
Gambar satelit terbaru memperlihatkan dua danau lava yang mencolok di puncak Gunung Nyamuragira dan Gunung Nyiragongo, dua gunung berapi paling aktif dan mematikan di Afrika.
MASSA aksi unjuk rasa mengamuk di ibu kota Kinshasa, Kongo, pada Selasa (28/1) waktu setempat. Demonstran membakar area di luar kantor PBB serta menargetkan beberapa kedutaan.
WHO melaporkan 31 meninggal akibat wabah penyakit misterius yang melanda zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo, sejak Oktober 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved