Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

8 Jenis Pohon yang Paling Banyak Menyerap Karbon dioksida

Ernest Narus
28/11/2024 16:21
8 Jenis Pohon yang Paling Banyak Menyerap Karbon dioksida
Delapan pohon ini memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida dan membantu mengurangi efek gas rumah kaca. Simak penjelasannya.(freepik)

POHON adalah tanaman yang memiliki batang besar dan berkayu, yang tumbuh tegak dan memiliki cabang serta daun. Pohon merupakan bagian penting dari ekosistem karena menyediakan oksigen, tempat tinggal bagi berbagai makhluk hidup, serta membantu mengatur iklim dengan menyerap karbon dioksida. Pohon juga memiliki berbagai manfaat bagi manusia, seperti sumber kayu, buah, dan obat-obatan.

Melansir dari Aksi Bumi, pohon memainkan peran yang sangat penting dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dan membantu mengurangi efek gas rumah kaca. Proses ini, dikenal sebagai sekuestrasi karbon, yang mana itu adalah salah satu mekanisme alam yang membantu menjaga keseimbangan iklim bumi. 

Di sisi lain, pohon juga dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup, mendukung keanekaragaman hayati, dan memiliki banyak manfaat lain bagi lingkungan dan manusia.

Jumlah karbon dioksida yang dapat diserap pohon sangat bervariasi, tergantung pada beberapa hal berikut ini.

Jenis Pohon 

Beberapa jenis pohon memiliki kapasitas serapan karbon yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain, tergantung pada tingkat fotosintesis dan pertumbuhannya.

Usia Pohon

Pohon yang lebih muda cenderung menyerap lebih banyak karbon dioksida karena laju pertumbuhannya yang lebih cepat. Namun, pohon yang lebih tua menyimpan lebih banyak karbon dalam jangka panjang.

Ukuran dan Tinggi Pohon 

Semakin besar dan tinggi pohon, semakin banyak karbon yang dapat diserap dan disimpan oleh pohon tersebut.

Kondisi Lingkungan 

Faktor seperti suhu, kelembaban, kualitas tanah, dan ketersediaan udara sangat mempengaruhi kemampuan pohon dalam menyerap karbon dioksida.

Kepadatan Hutan 

Di kawasan dengan hutan yang lebih padat, kapasitas serapan karbon dapat lebih tinggi karena lebih banyak pohon yang bekerja untuk menyerap karbon dioksida.

Pohon yang paling banyak menyerap CO2

Pohon-pohon yang paling banyak menyerap CO2 umumnya berukuran besar dan cepat tumbuh yang memiliki biomassa yang tinggi. Proses fotosintesis pada pohon adalah kunci utama dalam penyerapan CO2, karena pohon mengubah CO2 menjadi oksigen (O2) dan gula untuk tumbuh. Beberapa jenis pohon yang dikenal memiliki kapasitas tinggi dalam menyerap CO2 sebagai berikut:

1. Pohon Trembesi ( Samanea saman )

Pohon trembesi, dikenal juga sebagai 'pohon hujan', adalah salah satu penyerap karbon terbesar di dunia. Asal-usulnya dari Amerika Selatan, trembesi kini tersebar di berbagai wilayah tropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Keunikan pohon ini terletak pada daunnya yang lebar dan rimbun, yang menciptakan pelindung yang luas dan menyerap sekaligus jumlah CO2 yang signifikan. Satu pohon dewasa bisa menyerap hingga 28 kg CO2 dalam setahun, menjadikannya salah satu pasukan terkuat kita dalam memerangi perubahan iklim.

Pohon ini dapat tumbuh hingga ketinggian 25-30 meter dan memiliki daun yang lebat. Kombinasi ini memungkinkan pohon Trembesi untuk melakukan fotosintesis dengan efisien dan menyerap lebih banyak karbon dioksida dari udara.

2. Pohon Pinus (Genus Pinus)

Pinus adalah jenis pohon yang tumbuh cepat dan dapat menyerap karbon dalam jumlah besar, menjadikannya pilihan populer untuk reboisasi dan proyek penanaman pohon. Mereka tidak hanya efisien dalam menyerap CO2 tetapi juga beradaptasi dengan baik di berbagai iklim dan kondisi tanah, yang menjadikan mereka sangat berharga dalam usaha pelestarian lingkungan. Rata-rata pohon Pinus dapat menyerap sekitar 10 kg CO2 per tahun. Dengan asumsi ukuran standar sekitar 1000 pohon pinus bisa dalam satu hektar.

3. Pohon Jati (Tectona grandis)

Jati adalah pohon yang tidak hanya berharga karena kayunya kuat dan tahan lama tetapi juga karena kemampuannya yang luar biasa dalam menyerap karbon dari atmosfer. Tumbuh besar dan kuat, pohon jati dapat menyimpan karbon selama bertahun-tahun, bahkan setelah mereka ditebang dan diolah menjadi furnitur atau bahan bangunan.

4. Pohon Eukaliptus (Genus Eucalyptus)

Eukaliptus, dengan pertumbuhan cepatnya, adalah bintang dalam menyerap karbon. Selain kecepatan pertumbuhannya, eukaliptus juga mampu tumbuh kembali setelah dipanen, yang memungkinkan siklus penyerapan karbon yang berkelanjutan. Keunikan ini menjadikan eukaliptus sebagai pilihan yang berkelanjutan untuk industri kayu dan kertas, selain memungkinkan dalam memerangi perubahan iklim.

5. Pohon Mangrove

Pohon mangrove adalah pohon yang hidup di ekosistem pesisir dan rawa-rawa payau. Mangrove memiliki sistem akar yang rumit yang membantu menahan karbon dan melindungi pesisir dari bencana alam seperti badai dan banjir. Satu hektare hutan mangrove dewasa dapat menyerap 840 metrik ton. Artinya, satu pohon mangrove dapat menghilangkan 308kg (0,3 ton) CO2 dari atmosfer selama masa pertumbuhannya yang setara dengan 12,3kg per tahun.

6. Pohon Oak

Pohon ek termasuk dalam keluarga Fagaceae dan seringkali diidentifikasi dengan daun-daun lebar dan berlekuk. Pohon ek diketahui memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap karbon dan memiliki umur yang panjang. Pohon oak dapat menyimpan karbon dioksida sebanyak 21 kg setiap tahun, menjadikannya sumber yang sangat baik untuk membersihkan limbah lingkungan. Beberapa spesies oak yang populer adalah oak merah (Quercus rubra) dan oak putih (Quercus alba).

7. Pohon Bambu

Bambu adalah tanaman yang digunakan selama ribuan tahun, terutama dalam arsitektur dan pembuatan benda dan furnitur. Sering dianggap sebagai salah satu penyebab deforestasi, bambu memang merupakan tanaman invasif jika penggarapnya tidak dikontrol dan dikuasai. Dalam kasus budidaya bambu yang beralasan, itu adalah tanaman yang tidak menyebabkan penggundulan hutan dan ternyata sangat membantu lingkungan.

Bambu dapat menyerap 5 kali lebih banyak gas rumah kaca dan menghasilkan oksigen 35% lebih banyak dari volume pohon yang setara! Ini memiliki kapasitas retensi CO2 yang sangat penting karena satu hektar rumpun bambu dapat menangkap hingga 60 ton CO2 tahun setiapnya.

8. Beringin (Ficus benyamina)

Beringin adalah pohon yang sering digunakan sebagai tanaman hias. Kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida membuatnya berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Beringin memiliki daun yang lebat, yang meningkatkan kemampuan fotosintesisnya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara. 

Sistem akar beringin seringkali sangat besar dan kuat, sehingga mereka dapat menyerap karbon dan nutrisi dari tanah dengan baik. Beringin juga biasa digunakan sebagai tempat berteduh karena pohonnya yang besar. (Zonaebt/Aksi Bumi/Rancamaya Golf Estate/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya