Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MUSIM hujan sering kali membawa berbagai tantangan kesehatan, salah satunya risiko penyakit pneumonia. Meskipun gejalanya mirip dengan flu biasa, pneumonia dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Penyakit ini menyerang paru-paru, menyebabkan peradangan pada alveolus, yang dapat menyebabkan organ pernapasan menjadi bengkak dan berisi cairan. Ini adalah kondisi serius yang dapat disebabkan virus, bakteri, maupun jamur, dan menyebar dengan mudah di lingkungan yang lembap dan basah suasana yang sering terjadi saat musim hujan.
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus seperti rhinovirus, influenza, dan Respiratory Syncytial Virus; bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae; serta jamur seperti Pneumocystis jirovecii.
Meskipun tidak disebabkan kehujanan langsung, cuaca basah dan lembab menciptakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan virus yang memicu pneumonia. Penyakit ini dapat menyebar melalui udara, terutama saat seseorang batuk atau bersin, atau melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi.
Beberapa kelompok orang lebih berisiko tinggi terkena pneumonia, terutama pada musim hujan. Mereka yang berisiko tinggi termasuk bayi di bawah usia 2 tahun, lansia di atas 65 tahun, perokok, dan orang dengan penyakit kronis atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, waspadai gejala-gejala pneumonia, yang sering kali mirip dengan flu biasa namun lebih serius.
Gejala pneumonia bisa berkembang dengan cepat dan sangat bervariasi, bergantung pada penyebab infeksi dan usia penderita. Beberapa gejala yang umum meliputi:
Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, pneumonia bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih parah, seperti abses paru, empyema (penumpukan nanah dalam rongga paru-paru), gagal napas, atau bahkan gagal ginjal.
Pencegahan pneumonia sangat penting, terutama di musim hujan yang meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik dapat mengurangi risiko penularan berbagai penyakit, termasuk pneumonia. Hindari menyentuh wajah dan mata dengan tangan yang belum dicuci.
Merokok merusak paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru, termasuk pneumonia. Berhenti merokok dapat membantu paru-paru menjadi lebih kuat dan lebih mampu melawan infeksi.
Berlebihan Alkohol berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi, dan memperburuk komplikasi pneumonia. Batasi konsumsi alkohol untuk menjaga tubuh tetap kuat melawan infeksi.
Pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengelola stres, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih siap melawan infeksi. Pola hidup sehat juga membantu mencegah kondisi medis lain yang dapat meningkatkan risiko pneumonia.
Salah satu langkah penting dalam pencegahan pneumonia adalah vaksinasi. Ada dua jenis vaksin yang dapat melindungi seseorang dari infeksi pneumonia yang disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, yaitu vaksin PCV13 dan PPSV23.
Vaksin ini direkomendasikan untuk beberapa kelompok berisiko tinggi, termasuk anak-anak di bawah 2 tahun, lansia di atas 65 tahun, serta individu dengan penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung.
Selain vaksin pneumokokus, ada juga vaksin yang melindungi terhadap penyakit lain yang dapat memicu pneumonia, seperti vaksin pertusis (batuk rejan), vaksin covid-19, dan vaksin campak. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis vaksin yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan Anda. (Medi-Call/Ciputra Hospital/Z-3)
SEBANYAK 99 jemaah haji Indonesia dilaporkan terserang pneumonia selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Angka ini menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan.
Risiko pneumonia bisa meningkat akibat paparan lingkungan ekstrem dan interaksi dalam kerumunan besar seperti haji dan umrah.
Paus Fransiskus mengejutkan umat Katolik dengan penampilan publik mendadaknya di Vatikan, dua minggu setelah keluar dari Rumah Sakit akibat pneumonia.
Mandi malam sering dikaitkan dengan risiko paru-paru basah, tetapi klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah.
Paus Fransiskus telah keluar dari Rumah Sakit Gemelli di Roma pada 23 Maret 2025 setelah menjalani perawatan selama lima minggu akibat pneumonia ganda.
Paus Fransiskus akan meninggalkan Rumah Sakit Gemelli di Roma pada Minggu setelah dirawat selama lima minggu, akibat pneumonia ganda yang sempat mengancam nyawanya.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved