Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
UDARA yang semakin sejuk dan hujan yang lebih sering turun menjadi penanda datangnya musim hujan. Namun, musim ini juga membawa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah pneumonia.
Musim hujan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Udara lembap yang menyertainya dapat mempermudah penyebaran kuman melalui udara, sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, termasuk pneumonia.
Menurut Kementerian Kesehatan, pneumonia adalah peradangan akut pada jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur. Penyakit ini juga dikenal sebagai paru-paru basah.
Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru, yang kemudian terisi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita mengalami kesulitan bernapas.
Pneumonia dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat. Berdasarkan penyebabnya, pneumonia terbagi beberapa jenis di bawah ini:
Pneumonia yang disebabkan oleh virus, seperti influenza, RSV, atau COVID-19, menyebar melalui droplet pernapasan yang dikeluarkan saat penderita batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus. Penyakit ini bersifat menular hingga demam penderita turun.
Pneumonia bakteri disebabkan oleh mikroorganisme seperti Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae. Penyakit ini dapat menular melalui droplet pernapasan atau kontak langsung dengan penderita. Penularan terus berlangsung hingga penderita mengonsumsi antibiotik minimal selama lima hari. Gejalanya lebih berat dibanding pneumonia virus, termasuk demam tinggi.
Pneumonia bisa menyerang siapa saja, tetapi ada beberapa kelompok yang lebih berisiko. Bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun, serta lansia di atas 65 tahun, memiliki kekebalan tubuh yang lebih rentan.
Perokok juga lebih mudah terinfeksi karena kebiasaan merokok yang merusak sistem pernapasan. Orang dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV atau pasien kemoterapi, juga lebih rentan terhadap pneumonia.
Selain itu, pengidap penyakit kronis, seperti asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), memiliki risiko lebih tinggi karena gangguan pada paru-paru mereka.Pasien rumah sakit, terutama yang menggunakan ventilator, juga menghadapi risiko lebih besar terkena pneumonia karena paparan kuman di lingkungan medis.
Untuk mewaspadai pneumonia, Perlu untuk mengenali gejalanya. Berikut 10 gejala umum yang muncul pada penderita pneumonia antara lain:
Menyadari bahwa musim hujan telah tiba dan meningkatkan risiko pneumonia, kita perlu lebih waspada. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan:
Mari jaga kesehatan agar kita dapat menikmati musim hujan dengan lebih nyaman dan aman. Dengan kewaspadaan yang tinggi dan penerapan langkah-langkah pencegahan, kita dapat meminimalkan risiko pneumonia. (Z-9)
Gejala pneumonia berbeda dengan flu dan pada kasus berat, penyakit bisa menyebar ke organ tubuh lain.
Arie mengungkapkan bahwa istrinya tersebut masuk rumah sakit setelah pulang dari Jepang pada 10 Januari lalu akibat pneumonia.
Infeksi pneumonia bisa menjadi sangat berat jika seseorang tidak menjaga kebugaran tubuh dan tidak cukup istirahat.
Musim hujan meningkatkan risiko pneumonia. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan, yang dapat berakibat fatal tanpa penanganan tepat.
KETUA Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe menyampaikan pembaruan vaksin pneumonia sangat penting pada orang dewasa.
BEBAN penyakit pneumonia di Indonesia masih tergolong tinggi, khususnya pada kelompok usia dewasa dan lansia, serta individu dengan penyakit penyerta.
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Gejala awal pneumonia pada anak sering disalahartikan sebagai batuk pilek biasa, sehingga tidak jarang kondisi ini disepelekan begitu saja.
SEBANYAK 99 jemaah haji Indonesia dilaporkan terserang pneumonia selama menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Angka ini menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved