Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kurang Istirahat Bisa Memicu Pneumonia Memburuk, Ini Penjelasan Ahli

Akmal Fauzi
04/2/2025 23:30
Kurang Istirahat Bisa Memicu Pneumonia Memburuk, Ini Penjelasan Ahli
ilustrasi(freepik)

GURU Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (DPKR), Faisal Yunus mengungkapkan bahwa infeksi pneumonia bisa menjadi sangat berat jika seseorang tidak menjaga kebugaran tubuh dan tidak cukup istirahat.

"Orang misalnya capek, kurang tidur, kurang istirahat nah, itu juga bisa banyak orang jadi dapat pneumonia," katanya dikutip Antara, Selasa (4/2).

Pneumonia, yang sering kali terkait dengan infeksi saluran pernapasan, dapat menyerang terutama pada individu yang tidak dalam kondisi fisik optimal. Seperti halnya saat pandemi Covid-19, infeksi pneumonia dapat dengan mudah menyerang orang yang memiliki tubuh tidak fit karena kelelahan atau kurang tidur.

Pneumonia dan Komorbid

Faisal juga mengingatkan bahwa infeksi pneumonia dapat semakin memburuk bagi individu dengan penyakit penyerta atau komorbid yang tidak terkontrol. 

Jika seseorang sudah memiliki kondisi kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan paru, infeksi bisa menjadi lebih ganas. Selain itu, bagi individu dengan sistem imun yang lemah, seperti penderita HIV atau penyakit kronis lainnya, risiko pneumonia juga meningkat.

Dokter di Rumah Sakit Persahabatan ini mengatakan penyebaran virus penyebab pneumonia dalam masyarakat atau community-acquired pneumonia (CAP) sebenarnya relatif lebih ringan dan bisa dilakukan berobat jalan.

Namun, jika infeksi disebabkan oleh virus yang lebih ganas, seperti virus Covid-19, maka pneumonia bisa menjadi sangat berat, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Gejala Pneumonia: Waspadai Batuk, Sesak Napas, dan Penurunan Kesadaran

 Faisal menambahkan, jika seseorang mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, atau penurunan kesadaran, maka perlu penanganan dokter untuk dilakukan anamnesis lebih lanjut.

"Yang penting kita anamnesis, kita nanya batuk-batuk, ada berdahak ga? Apalagi kalau dahaknya warna kuning-hijau gitu, biasanya infeksinya bakteri. Kalau infeksi virus sih dahaknya ga berwarna," katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap penyebaran infeksi pneumonia, terutama di rumah sakit atau di tempat-tempat dengan konsentrasi pasien yang tinggi, seperti ruang ICU yang menggunakan ventilator. Di tempat-tempat ini, penularan infeksi bisa lebih cepat terjadi.

Tips Pencegahan Pneumonia

Untuk mencegah infeksi pneumonia, Faisal menyarankan masyarakat agar lebih peduli terhadap kesehatan tubuhnya. Mengontrol penyakit komorbid, cukup istirahat, dan makan dengan gizi yang seimbang adalah langkah utama untuk memperkuat daya tahan tubuh

"Karena pneumonia ini menularnya lewat udara, mungkin ada orang yang batuk, atau orang yang flu kita jangan deket-deket, misalkan lagi kurang enak, badan, setelah istirahat, ya kalau kemana-mana pakai masker lah, supaya kita tidak terinfeksi, kalau ada batuk-batuk ya berobat," kata Faisal. (Ant/P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya