Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
IMUNISASI adalah upaya aktif untuk membangun atau meningkatkan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Dengan imunisasi, ketika seseorang terpapar penyakit tertentu di masa mendatang, ia tidak akan mengalami sakit atau hanya mengalami gejala ringan. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dikenal sebagai penyakit PD3I.
PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi) adalah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang dapat dicegah dengan imunisasi. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh virus adalah cacar, campak, polio, hepatitis B, hepatitis A, influenza, dan infeksi oleh Haemophilus.
Sedangkan, penyakit yang disebabkan oleh bakteri antara lain pertusis, difteri, tetanus, dan tuberkulosis.
Beberapa PD3I lainnya meliputi hepatitis B, tuberkulosis, polio, difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, campak, rubella, pneumonia (radang paru), meningitis, kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), ensefalitis (radang otak) akibat virus Japanese Encephalitis (JE), dan diare akibat infeksi Rotavirus.
Imunisasi bayi adalah proses pemberian vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai penyakit. Vaksin ini diberikan sesuai jadwal, yang meliputi imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Setiap vaksin melindungi bayi dari jenis penyakit tertentu.
Pemberian imunisasi sangat penting untuk mencegah penyakit berbahaya seperti pneumonia dan meningitis, sehingga bayi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Imunisasi pada bayi dapat dilakukan dengan cara disuntikan atau diteteskan langsung ke mulut bayi.
Pemenuhan imunisasi yang diwajibkan terbukti aman dan bermanfaat untuk melindungi anak dari berbagai penyakit, serta mencegah penularan penyakit kepada anak lain.
Jika anak yang telah mendapatkan imunisasi terinfeksi, biasanya gejalanya akan lebih ringan dibandingkan dengan anak yang tidak diimunisasi.
Tujuan imunisasi adalah untuk melindungi individu dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat berisiko mengancam jiwa. Selain itu, imunisasi juga berperan dalam membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Dengan melakukan imunisasi, kecemasan orangtua terhadap kemungkinan anak terinfeksi penyakit berbahaya dapat berkurang, sehingga mereka merasa lebih yakin bahwa anak-anak akan menjalani proses tumbuh kembang dengan sehat dan aman.
Imunisasi terbukti memberikan perlindungan yang cepat, aman, dan sangat efektif. (Kemenkes/Z-1)
Kekhawatiran tentang efek samping yang berbahaya atau anggapan bahwa imunisasi tidak diperlukan sering kali menghalangi orangtua memberikan vaksinasi pada anak.
Imunisasi bertujuan untuk memperkuat kekebalan tubuh, sehingga dapat melindungi dari penyakit berbahaya dan mengurangi tingkat keparahan jika seseorang terinfeksi.
Banyak orangtua sulit membedakan antara imunisasi DT dan TD. Imunisasi DT dan TD sebenarnya berbeda, baik dari segi fungsi maupun namanya yang terdengar mirip.
Imunisasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk merangsang sistem kekebalan agar membentuk pertahanan terhadap penyakit tertentu.
KIPI adalah kejadian medis yang diduga terkait dengan pemberian imunisasi. Penyebabnya bisa beragam, antara lain reaksi terhadap kandungan vaksin, kecemasan berlebihan, dan penyakit bawaan.
Gerakan antiimunisasi adalah gerakan yang menolak atau skeptis terhadap vaksinasi, biasanya karena alasan kepercayaan, misinformasi, atau ketakutan terhadap efek samping.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Vaksin influenza untuk anak bisa diberikan pada anak berusia lebih dari 3 bulan. Selain anak, vaksin flu juga perlu diberikan untuk kelompok rentan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved