Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Skrining Tiroid pada Bayi yang Baru Lahir Bisa Cegah Disabilitas Intelektual

Basuki Eka Purnama
07/11/2024 04:50
Skrining Tiroid pada Bayi yang Baru Lahir Bisa Cegah Disabilitas Intelektual
Ilustrasi(Freepik)

DIREKTUR Eksekutif International Pediatric Association (IPA) Prof Aman B Pulungan mengatakan anak yang baru lahir perlu dilakukan skrining tiroid untuk mencegah disabilitas intelektual dan penurunan IQ.

"Publikasi di dunia, satu dari 2.000 sampai 2.500 kelahiran itu hipotiroid kongenital kalau tanpa diobati IQ-nya akan di bawah 70, disabilitas intelektual," kata Aman, dikutip Kamis (7/11).

Aman mengatakan, di Indonesia, satu dari 1.400 kelahiran bayi tidak di-skrinning sejak lahir dan rata-rata IQ-nya di bawah 70-80. 

Pada saat anak beranjak dewasa, kemampuan menangkap informasi juga terganggu yang akhirnya menghambat cara belajarnya.

Anak dengan hipotiroid juga memiliki jantung yang lemah dan berisiko anemia.

Maka itu, ia mengatakan setiap pihak, baik pemerintah sampai orangtua, harus sadar akan pentingnya deteksi dini hiper dan hipotiroid untuk menyelamatkan kecerdasan anak dan kelangsungan hidup mereka di masa depan.

Namun tantangan yang perlu dihadapi untuk mencapai generasi tanpa hipotiroid adalah kondisi geografis Indonesia sehingga setiap rumah sakit bahkan di satu wilayah memiliki standarisasi yang berbeda-beda untuk penerapan skrinning pada bayi baru lahir.

"Indonesia adalah negara kepulauan paling besar di dunia. Di Jakarta, beberapa rumah sakit beda jadi membuat standarnya paling sulit. Secara sistem seharusnya bayi baru lahir langsung periksa lab dan begitu keluar hasil (hipotiroid) harus diterapi," kata Aman.

Aman mengatakan orangtua harus menyadari adanya benjolan yang teraba di antara nodul atau kelenjar tiroid sekitar leher, dari pemeriksaan itu anak harus segera periksa antibodi dan skintigrafi.

Di 2023 sudah ada 1,3 juta bayi yang di-skrinning hipotiroid atau sekitar 50% dan harapannya pada 2025 meningkat menjadi 80% dengan dukungan semua pemangku kepentingan baik pemerintah, rumah sakit hingga keluarga. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya