Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENURUT laman kesehatan Cleveland Clinic, makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh kita. Beberapa makanan dapat memicu respons peradangan yang berlebihan, sementara yang lain dapat membantu mengurangi peradangan.
Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, ketika peradangan berlangsung secara kronis, ia dapat menjadi penyebab berbagai penyakit serius seperti arthritis, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Makanan dengan kadar gula tambahan, lemak trans, karbohidrat olahan, dan daging olahan dapat meningkatkan risiko peradangan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali dan mengurangi konsumsi makanan tersebut demi kesehatan jangka panjang.
Mari ketahui dan lihat lebih dekat lima makanan enak yang dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Gula tambahan adalah salah satu penyebab utama peradangan dalam tubuh. Rata-rata orang Amerika mengonsumsi sekitar 17 sendok teh gula tambahan setiap hari, jauh melebihi batas yang direkomendasikan oleh pedoman diet saat ini yaitu kurang dari 10% dari total kalori harian.
Nah, konsumsi gula berlebih inilah yang dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat dan meningkatkan level insulin, menciptakan kondisi pro-inflamasi dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk membaca label makanan dan menghindari produk yang mengandung banyak gula tambahan.
* Roti
* Kerupuk
* Saus salad
* Yogurt
* Sereal
* Minuman olahraga
Lemak trans ditemukan dalam banyak makanan olahan dan dikenal sebagai "musuh" kesehatan jantung. Lemak ini tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) tetapi juga menurunkan kolesterol baik (HDL), meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Makanan yang mengandung lemak trans termasuk itu bisa margarin, makanan cepat saji, sampai kue-kue olahan. Untuk menjaga kesehatan jantung dan mengurangi peradangan, penting untuk membatasi asupan lemak trans.
* Makanan yang dipanggang, seperti kue kering, kue kering, dan kerupuk
* Margarin
* Popcorn
* Krimer kopi non-susu
* Mentega
Daging olahan seperti sosis, bacon, dan daging asap sering kali tinggi lemak jenuh dan natrium. Konsumsi daging merah dan olahan berhubungan dengan peningkatan risiko kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Dengan mengurangi konsumsi daging olahan dapat membantu menurunkan risiko penyakit terkait peradangan. Sebagai alternatif, pilihlah sumber protein yang lebih sehat seperti ikan atau kacang-kacangan.
* Daging babi asap
* Daging sapi
* Hamburger dan Hotdog
* Dendeng daging.
* Peperoni.
* Sosis
* Daging steak.
Karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta memang rendah serat tetapi juga dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat. Makanan ini cenderung meningkatkan peradangan dalam tubuh karena kekurangan nutrisi penting.
* Roti
* Kerupuk
* Kentang goreng
* Pasta
* Sereal manis
* Roti dan nasi putih
Meskipun asam lemak omega-6 diperlukan untuk fungsi tubuh normal, konsumsi berlebihan tanpa keseimbangan omega-3 juga dapat menyebabkan respons pro-inflamasi. Sumber omega-6 ini sering ditemukan dalam minyak sayur dan mayones.
Untuk menjaga keseimbangan asam lemak dalam tubuh, penting untuk meningkatkan asupan omega tiga dari sumber seperti ikan salmon atau biji chia.
Dengan mengurangi deretan lima makanan ini tidak hanya membantu mengurangi risiko penyakit tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita secara keseluruhan.
Jadi, sebelum mengonsumsi makanan yang enak alangkah baiknya pahami jenis makanan yang dapat memicu peradangan. Dengan memahami asupan makanan untuk tubuh, kita dapat membuat pilihan yang lebih sehat untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebagai langkah awal menuju pola makan yang lebih sehat, pertimbangkan untuk mengganti makanan pemicu peradangan dengan pilihan yang lebih baik seperti sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. (Health Clinic/Z-9)
Badan POM juga telah memperkenalkan label Pilihan Lebih Sehat sejak 2019. Sayangnya, label itu dinilai belum mampu secara langsung menunjukkan kadar GGL dalam produk makanan.
Berikut daftar 26 makanan yang harus dibatasi atau dihindari, sehingga Anda dapat mengendalikan kesehatan dengan lebih baik. Ingat, semua tentang keseimbangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved