Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
IBU hamil dengan riwayat hipertensi seringkali merasa khawatir untuk melakukan aktivitas fisik. Padahal, olahraga tetap penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan, bahkan bagi mereka yang memiliki risiko tekanan darah tinggi.
Dalam wawancara eksklusif Media via Aplikasi Zoom Meet pada Jumat (25/10), dengan dr. Astrid Fransisca Padang, Sp. O.G, Subsp. K.Fm., Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Kedokteran Fetomaternal di RS Pondok Indah - Puri Indah yang menganjurkan beberapa jenis olahraga yang aman untuk ibu hamil dengan riwayat hipertensi.
Menurut dokter Astrid, olahraga ringan bisa membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan di ambang batas normal (120/80 mmHg) tapi memang harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.
"Ibu hamil dengan hipertensi boleh kok olahraga. Cuma ya saya sarankan untuk melakukan olahraga yang ringan saja, saya tidak menyarankan untuk olahraga yang berat-berat dan jenisnya perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing," jelasnya.
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi ini juga menyarankan agar ibu hamil berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum memulai aktivitas olahraga. Berikut ada tiga saran olahraga yang bisa diterapkan oleh Ibu hamil yang memiliki risiko hipertensi.
Berenang adalah olahraga utama yang paling disarankan oleh dokter astrid karena bermanfaat bagi ibu hamil dengan hipertensi. Berenang membantu menjaga kebugaran tanpa memberikan tekanan berlebihan pada sendi dan otot, karena tubuh didukung oleh air. Selain itu, berenang dapat memberikan efek relaksasi yang membantu menurunkan stres dan tekanan darah.
dr. Astrid menjelaskan bahwa berenang adalah salah satu olahraga yang aman bagi ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, selama intensitasnya tidak berlebihan. Ibu hamil disarankan berenang dengan durasi dan intensitas yang sesuai agar mendapatkan manfaat optimal tanpa risiko.
"Berenang bagus karena efek relaksasinya melatih pernapasan, membuat semua otot kita bergerak, menurunkan stres, dan tubuh kita lebih ringan di air, jadi aman untuk persendian," ungkapnya.
Berjalan kaki menjadi salah satu olahraga paling aman untuk ibu hamil, termasuk bagi mereka dengan hipertensi. Olahraga ini bisa dilakukan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga tidak memberi tekanan berlebihan pada jantung dan pembuluh darah.
Menurut Dokter Astrid, salah satu aktivitas olahraga yang paling aman dilakukan ibu hamil adalah rutinitas berjalan kaki. Selain bisa membantu untuk menjaga kebugaran, Jalan kaki atau joging ringan juga tidak beresiko membuat tekanan darah naik.
Tak hanya itu, manfaat pilihan olahraga ringan ini juga bagus untuk melancarkan peredaran darah dan menjaga berat badan selama kehamilan.
Senam hamil juga direkomendasikan untuk ibu hamil dengan hipertensi. Program senam ini biasanya dirancang untuk memperkuat otot yang penting saat persalinan, serta menjaga tubuh tetap fit.
Dokter Astrid menjelaskan bahwa senam hamil bagus dan juga aman untuk ibu hamil dengan risiko hipertensi. Namun, penting untuk melakukannya dengan instruktur yang paham senam prenatal agar gerakan yang dilakukan tepat dan aman.
Yoga prenatal juga cocok untuk ibu hamil yang ingin tetap aktif meskipun punya hipertensi. Ia menyarankan fokus pada gerakan yang ringan seperti pernapasan dan peregangan, dan hindari posisi yang menekan perut.
Dokter Astrid mengingatkan bahwa memantau kondisi kesehatan selama berolahraga itu sangat penting. Tekanan darah perlu dicek secara berkala, dan ibu hamil harus berhenti olahraga kalau muncul gejala yang nggak biasa.
"Selalu pantau kondisi selama olahraga dan hentikan aktivitas kalau muncul gejala yang membuat enggak nyaman," tambahnya.
Bagi ibu hamil dengan hipertensi, olahraga tetap bisa dilakukan asalkan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis. Berenang, jalan kaki, senam hamil, dan yoga prenatal adalah beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan dengan aman untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. (Z-12)
Mengatur pola makan terutama bagi pengidap diabetes, hipertensi, maag, GERD sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi yang dapat ditimbulkan dari masing-masing penyakit.
Jika tidak diatasi, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke, karena tekanan darah yang terus meningkat memberikan beban berlebih
Apabila tekanan darah dibiarkan melebihi batas normal, dapat mengakibatkan komplikasi penyakit seperti stroke, gagal jantung, penyakit ginjal, dan penyakit lainnya
Penelitian terbaru menunjukkan menambahkan beberapa buah dan sayuran ke dalam diet dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan ginjal, pada penderita tekanan darah tinggi.
Dengan aktif bergerak dan menjaga pola makan dengan membatasi konsumsi natrium dapat menurunkan risiko hipertensi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved