Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYAKIT Tidak Menular (PTM) semakin meningkat pada anak-anak. Hal itu tidak terlepas dari gaya hidup anak-anak saat ini yang sering mengonsumsi jajanan atau makanan dan minuman olahan secara berlebih.
Pengamat Kebijakan Publik Muhammad Gumarang mengatakan kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan perlu ada aksi yang cepat untuk menanggapinya. Maka dari itu, ia meminta pemerintah menerbitkan regulasi yang ketat untuk mengatur jajanan pada anak.
“Saya rasa perlu ada regulasi yang ketat untuk mengawasi jajanan ini. Sekarang ini tidak ada regulasi yang mengatur,” kata Gumarang.
Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah kasus PTM menyeruak. Salah satunya adalah gagal ginjal yang membuat 60 anak harus menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Selain itu, data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menunjukkan kasus diabetes anak terus meningkat. Tercatat, kasus diabetes tipe 1 pada anak meningkat 70 persen sejak 2010 hingga 2023.
Gumarang pun membandingkan tiadanya regulasi terhadap jajanan tersebut dengan ketatnya aturan yang mengatur susu pertumbuhan.
Menurutnya, pemerintah terlalu berlebihan mengatur susu pertumbuhan melalui PP 28 Tahun 2024 tentang kesehatan.
Padahal, menurut Gumarang, susu pertumbuhan lebih mengandung gizi yang dibutuhkan anak-anak. Namun, produk jajanan olahan yang kurang bergizi tidak diregulasi dengan baik oleh pemerintah.
“Padahal susu memiliki gizi yang bagus untuk pertumbuhan anak,” ucap Gumarang.
Senada dengan Gumarang, penerbitan regulasi terhadap jajanan juga didukung oleh dokter spesialis anak, William Cheng, yang menyebut perlu aturan yang dapat mengatur batas konsumsi pada anak.
Salah satunya adalah regulasi label pada kemasan agar masyarakat dapat mengetahui seberapa besar kandungan gizi pada suatu produk tersebut.
Dia menyebut regulasi label pada kemasan sudah dilakukan di banyak negara. Hal itu dapat menjadi rujukan bagi pemerintah dalam membuat regulasi serupa.
“Sebaiknya harus diregulasi juga [labeling produk], kita bicara di sini gula dan garam. Di negara lain ada label, ada grading, jadi orang sudah tahu. Sayangnya Indonesia belum,” tutur William. (Z-1)
Jajanan sehat dapat diartikan sebagai jajanan yang segar atau bukan berasal dari makanan kemasan dan pabrikan. Salah satu contohnya adalah buah-buahan, sayuran, dan lain sebagainya.
Ketua Kopmas: ketika bicara pemenuhan hak anak untuk hidup sehat, tidak boleh ada diskriminasi.
Ultra processed food harus dikontrol agar tidak dikonsumsi berlebih oleh anak. Sebab, produk tersebut mengandung kalori serta lemak yang tinggi.
Festival Kampoeng Tempo Doeloe 2024 kembali digelar di La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati membenarkan adanya resistensi jajanan di sekolah terhadap kesehatan anak.
Prioritas kesehatan nasional saat ini menyasar pada pengendalian penyakit tidak menular.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen.
Data SKI 2023 menunjukkan sekitar 22,3–22,6% penduduk berusia di atas 10 tahun merokok setiap hari. Survei yang sama juga mencatat kebiasaan makan yang berisiko.
PENYAKIT tidak menular seperti hipertensi dan stunting masih jadi tantangan sektor kesehatan. Indonesia juga belum berhasil mengendalikan penyakit endemik seperti malaria dan dengue.
Reformulasi pangan sangat krusial, karena sebanyak 73% kematian di Indonesia terkait dengan penyakit tidak menular.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved