Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Baca juga : Mengenal Gempa Megathrust yang Diprediksi akan Terjadi di Selat Sunda, Begini Tanda-tandanya
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan masih diperlukan banyak riset dan observasi terkait zona subduksi dan potensi kegempaan di wilayah Selat Sunda hingga selatan Jawa. Sebab, potensi kegempaan di wilayah tersebut masih belum banyak diketahui.
"Diperlukan lebih banyak observasi, data dan riset untuk mempelajari karakteristik zona subduksi ini. Belum Ada bukti, baik dari sisi geologi dan seismologi yang menunjukkan pernah terjadi gempa megatrhust besar di selatan Pulau Jawa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam webinar bertajuk Kesiapan Inatews: Megathrust dan Sesar Aktif di Indonesia, Selasa (8/10).
Baca juga : Sistem Peringatan Dini Tsunami Megathrust Diminta Dijaga Kualitasnya
Saat ini, berdasarkan pemantauan BMKG, di zona selatan Pulau Jawa, sangat minim menghasilkan gempa bumi tektonik yang besar atau lebih dari 7,0 magnitudo. Hal itu berbeda jauh dengan zona subduksi di barat Pulau Sumatra. Data BMKG terkini menunjukkan bahwa kawasan Sumatra, Jawa, Bali, NTT, Sulawesi hingga Laut Maluku dan Papua merupakan kawasan seismis aktif yang kompleks. Oleh karena itu, menurut Daryono, potensi gempa patut diwaspadai khususnya di zona sesimic gap yang belum atau tidak pernah terjadi gempa. Pasalnya, gempa yang terjadi dari sumber yang terabaikan benar-benar destruktif dan menelan korban jiwa.
"Belum ada bukti baik dari sisi geologi dan seismologi yang menunjukkan pernah terjadi gempa megathrust besar di selatan Pulau Jawa pada zona pertemuan lempeng. Masih menjadi subjek penelitian mengenai apakah zona subduksi selatan Pulau Jawa merupakan zona kuncian atau bukan," jelas dia. (H-3)
Sumatra memiliki sesar Semangko sepanjang sekitar 1.900 km. Pulau tersebut mencatat banyak sejarah terkait aktivitas gempa bumi, mulai dari gempa bumi dengan magnitudo kecil hingga besar.
PANEL pemerintah Jepang mengatakan pada Kamis (16/1) bahwa mereka menaikkan perkiraan kemungkinan gempa besar menjadi 82% dalam 30 tahun ke depan.
Segmen megathrust di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang signifikan dan berpotensi melepaskan gempa berkekuatan magnitudo 8,7 hingga 9,1.
Pembangunan hutan pesisir atau vegetasi alami seperti pandan laut dan mangrove juga menjadi solusi berbasis ekosistem untuk meredam energi gelombang tsunami.
GEMPA menyebabkan robekan pada bidang sesar sehingga terjadi penjalaran gelombang seismik.
Informasi mengenai potensi gempa dan tsunami disampaikan sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk mengurangi risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa
BMKG juga telah memasang sebanyak 15 sirine untuk evakuasi, yang sebelumnya hanya dua pada tahun 2018
Contoh dari gempa megathrust yang terkenal adalah Gempa dan Tsunami Samudra Hindia pada tahun 2004 yang terjadi di lepas pantai Sumatra dan menyebabkan kehancuran besar di beberapa negara
Masyarakat dan nelayan diimbau untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
GUNUNG Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali mengeluarkan erupsi pada pukul 02.42 WIB.
DALAM menghadapi Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023, Bank Indonesia dan perbankan di Lampung melayani penukaran uang pecahan kecil kepada masyarakat di atas kapal feri Selat Sunda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved