Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BATIK bukan sekadar kain bermotif, melainkan sebuah karya seni yang menyimpan kisah, tradisi, dan cerita mendalam dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap motif batik membawa makna tersendiri yang mewakili nilai-nilai spiritual, sosial, bahkan hubungan manusia dengan alam.
Dari kerajaan kuno hingga masa modern, batik terus berkembang dan menjadi simbol identitas bangsa yang kaya akan budaya.
Baca juga : Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO: Harta Tak Benda yang Perlu Dilestarikan
Batik Parang adalah salah satu motif batik tertua yang berasal dari Kraton Yogyakarta dan Surakarta. Motifnya yang berbentuk garis-garis menyerupai ombak atau parang (tebing) menggambarkan kekuatan, keberanian, dan keteguhan.
Motif Parang juga memiliki tingkatan, di mana Parang Barong digunakan raja dan bangsawan sebagai simbol kekuasaan, sedangkan Parang Rusak melambangkan keberanian dan kesetiaan. Di masa lalu, hanya keluarga kerajaan yang diizinkan mengenakan batik dengan motif Parang ini.
Baca juga : Ini Twibbon dan Ucapan Hari Batik Nasional 2024
Motif Kawung dikenal dengan pola yang menyerupai buah kawung atau aren, yang diatur dalam bentuk lingkaran-lingkaran simetris. Motif ini sering kali dikaitkan dengan lambang kehidupan manusia, dan pada masa lampau, hanya orang-orang tertentu saja yang diperboleh kan memakai batik ini, seperti pejabat kerajaan.
Mega Mendung adalah motif batik khas dari Cirebon yang memiliki ciri khas berupa awan-awan besar berlapis-lapis. Motif ini dipengaruhi oleh unsur budaya Cina yang masuk ke Cirebon melalui jalur perdagangan. Awan dalam motif Mega Mendung melambangkan ketenangan, kedamaian, dan kesejukan. Motif ini sering digunakan sebagai lambang perlindungan dan harapan akan kesejahteraan yang datang setelah badai. Batik Mega Mendung biasanya didominasi warna-warna cerah seperti biru, merah, dan ungu, yang menggambarkan suasana langit yang mendung sebelum hujan turun.
Baca juga : Promo Menarik Rayakan Hari Batik Nasional 2024
Sidomukti merupakan motif batik klasik yang berasal dari Keraton Surakarta dan sering digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa. Kata "sido" berarti "terus-menerus" atau "berkelanjutan," sementara "mukti" berarti "kemakmuran" atau "kemuliaan." Oleh karena itu, batik Sidomukti melambangkan harapan agar pemakainya selalu berada dalam kemakmuran dan kehormatan sepanjang hidupnya.
Motif ini biasanya ditampilkan dalam pola-pola simetris dengan detail yang halus, menunjukkan kebijaksanaan, kesabaran, dan ketulusan hati. Batik Sidomukti sering kali digunakan sebagai simbol keberuntungan, terutama bagi pasangan pengantin yang menginginkan kehidupan rumah tangga yang sejahtera dan harmonis.
Baca juga : Ini Cara yang Bisa Anda Lakukan untuk Merayakan Hari Batik Nasional
Sekar Jagad adalah motif batik khas dari Yogyakarta dan Solo yang terkenal dengan pola peta dunia atau pulau-pulau yang tersebar. Nama "Sekar Jagad" berasal dari dua kata, yaitu "Sekar" yang berarti bunga, dan "Jagad" yang berarti dunia. Filosofi dari motif ini adalah keindahan dan keragaman dunia, menggambarkan harmoni dan persatuan di tengah perbedaan.
Motif ini melambangkan keindahan dan keberagaman budaya yang ada di dunia, serta menyiratkan bahwa setiap perbedaan adalah anugerah yang harus dihargai dan dirayakan. Batik Sekar Jagad sering kali digunakan dalam acara-acara penting dan formal sebagai simbol persatuan dalam keragaman.
Batik Pesisir berasal dari daerah pantai utara Jawa seperti Pekalongan, Lasem, dan Tuban. Motif ini cenderung lebih bebas, dengan warna-warna yang cerah dan corak yang lebih berani dibandingkan batik dari keraton yang memiliki aturan ketat. Pengaruh budaya asing, seperti Cina, Arab, dan Belanda, sangat kuat pada batik pesisir, menghasilkan motif yang lebih variatif seperti bunga, burung phoenix, atau naga.
Dari tanah Sunda, muncul motif Batik Priyangan, yang dikenal dengan keindahan alamnya yang mempesona. Batik Priyangan sering kali menggambarkan flora dan fauna, seperti daun, bunga, atau burung, dengan detail yang halus dan harmonis. Warna-warna yang digunakan pada batik Priyangan cenderung lembut, mencerminkan kedamaian dan keharmonisan hidup dengan alam.
Motif ini membawa pesan agar manusia selalu hidup berdampingan dengan alam dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekitarnya. Batik Priyangan biasanya dipakai dalam upacara adat Sunda dan acara-acara formal yang menggambarkan kesederhanaan namun penuh makna.
Setiap motif batik yang tersebar di berbagai penjuru Nusantara bukan hanya corak indah di atas kain, tetapi juga sarat akan filosofi, sejarah, dan makna mendalam. Melalui batik, kita dapat mempelajari nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh leluhur dan merasakan kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. (Z-3)
Era Soekamto mengatakan akan terus melestarikan dan mempromosikan batik melalui karya-karya rancangannya sebagai seorang desainer serta menghadirkan platform Nusantara Wisdom.
Bangunan ini telah bertransformasi menjadi banyak tempat di antaranya tempat tinggal dokter gigi pertama Indonesia dan sekarang hadir sebagai restoran Bunga Rampai
Melalui program Desa BRILiaN, BRI mendukung pengembangan UMKM Batik Parang Kaliurang di Sleman.
Motif Wakaroros bukan sekadar corak estetis. Ia adalah narasi visual masyarakat Dayak Basap, suku adat yang hidup berdampingan dengan rimba Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dengan tagline produk “When Art Meets Performance”, laptop ini tidak hanya unggul secara teknologi tetapi juga membawa identitas budaya dalam perangkat modern.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
PROSES pengajuan seni ukir Jepara sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Unesco diharapkan mendapat dukungan nyata dari berbagai pihak, termasuk masyarakat.
Pengakuan oleh UNESCO ini juga membawa tanggung jawab besar untuk terus melestarikan dan mempromosikan Kolintang di kancah nasional maupun internasional.
Indonesia telah mengusulkan lebih dari 10 warisan budaya untuk diakui oleh UNESCO.
Reog Ponorogo resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda/WBTb UNESCO, dalam kategori In Need of Urgent Safeguarding.
Ketiga warisan budaya yang akan diajukan sebagai warisan budaya takbenda dunia adalah Reog Ponorogo, alat musik Kolintang serta pakaian kebaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved