Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Budayawan Berharap Anggota DPR RI yang Baru Lebih Perhatikan Lagi Ketersediaan Perpustakaan dan Gedung Kesenian

Despian Nurhidayat
30/9/2024 19:47
Budayawan Berharap Anggota DPR RI yang Baru Lebih Perhatikan Lagi Ketersediaan Perpustakaan dan Gedung Kesenian
Penulis Novel dan sastrawan Heri Hendrayana Harris alias Gol A Gong, Serang, Rabu (01/03/2023)(MI/ADAM DWI)

BUDAYAWAN sekaligus Duta Baca Indonesia, Gol A Gong berharap pascapelantikan anggota DPR RI periode 2024-2029, khususnya untuk Komisi X DPR RI untuk lebih memperhatikan lagi mengenai perpustakaan dan juga gedung kesenian di seluruh Indonesia.

“Saya berharap terutama untuk Komisi X DPR RI agar perpustakaan nasional diperhatikan. Karena programnya luar biasa misalnya ada dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan gedung perpustakaan harapannya ditingkatkan. Kita sering kali dihakimi. Move on lah. Jangan lagi ke sana. Anggota DPR RI itu harus optimistis bahwa literasi di Indonesia itu trennya sedang bagus. Tingkat membacanya juga sedang bagus,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Senin (30/9).

Lebih lanjut, dia berharap ke depannya untuk dibuang stigma, khususnya bagi perangkat daerah bahwa jabatan sebagai kepala dinas perpustakaan merupakan jabatan buangan.

Baca juga : Perpustakaan Indonesia Masih Hadapi Persoalan Klasik

“Itu sebetulnya langkah mulia. Di daerah ini kalau bisa peraturan daerah literasinya tolong didorong lah agar setiap daerah betul-betul perpustakaan diperhatikan dan jadi prioritas. Karena peradaban sebuah bangsa itu adanya di perpustakaan,” tegas Gol A Gong.

Terkait dengan ketersediaan gedung kesenian, dia menilai bahwa kreativitas anak-anak muda di zaman sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu. Untuk itu, mereka membutuhkan ruang untuk berekspresi dan harus difasilitasi.

“Jadi di daerah itu kita harus mengakui bahwa anak-anak zaman sekarang beda zamannya dengan kita. Saya pernah bekerja di TV dan kalau mau bikin produksi, praproduksinya itu menyiapkan naskah dan sebagainya. Anak-anak zaman sekarang di kampung sudah bisa bikin konten entertain gitu ya dengan skala kecil tentunya. Di Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu kreatif dan era sekarang ke sana,” tuturnya.

Baca juga : Menumbuhkan Minat Baca Dengan Gerakan PM

“Di kampung itu ada anak dapat Rp1 juta sampai Rp2 juta per bulan dari monetisasi. Jadi Komisi X DPR RI harus membuka diri bahwa pendidikan sekarang enggak bisa disamakan dengan era kita, enggak bisa. Sekarang itu eranya gen z dan alfa sudah bagus. Tinggal disupport aja,” lanjut Gol A Gong.

Dia menambahkan bahwa saat ini sudah banyak creative hub yang dibangun di daerah dan hal ini mengingatkannya dengan era Ali Sadikin yang membuat gelanggang remaja untuk sarana para pemuda untuk berkarya.

“Jadi ini perlu diperbanyak. Malah harus jadi kewajiban. Di kampung saya di Banten itu sama sekali belum punya gedung kesenian. Malah saya punya gedung kesenian yang sering dipakai oleh komunitas,” ujarnya.

Untuk itu, dia meminta anggota DPR RI serempak baik itu di daerah dan pusat untuk memprioritaskan perpustakaan dan gedung kesenian. 

“Tempatkan orang-orang kompeten di sana. Pustakawan harus diperbanyak. Jangan guru ditambah bebannya untuk mengurusi perpustakaan. Jangan juga orang buangan dijadikan kepala dinas perpustakaan. Di kampus saya itu enggak kompeten kepala dinas nya. Jadi dengan Prabowo sebagai presiden punya perpustakaan dia smart setelah Jokowi ke Prabowo. Selain militer dia bagus otaknya karena dia gemar membaca buku,” pungkas Gol A Gong. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya