Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Polemik mengenai Ibu Kota Nusantara (IKN) yang hingga kini belum memiliki nama menarik perhatian Ketua Umum Gerakan Pemuda Marhaenis, Izedrik Emir Moeis. Dalam acara bedah buku “Inche Abdoel Moeis, Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih” di Universitas Mulawarman, Emir mengusulkan agar IKN diberi nama Soekarnapura, merujuk pada sejarah pendiri bangsa.
Menurut Emir Moeis, pemberian nama IKN ada baiknya dikaitkan dengan sejarah berdirinya Negara Indonesia. “Kita harus ingat sejarah, bahwa salah satu pendiri bangsa ini adalah Soekarno. Selain sebagai presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno adalah tokoh yang merepresentasikan persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Baca juga : Jokowi: Daerah di Sekitar IKN harus Suplai Bahan Pangan ke Ibu Kota Baru
Emir juga mengingatkan tentang sejarah Papua, yang telah mengalami beberapa perubahan ibu kota. “Nama ini digunakan selama masa penjajahan Belanda, dan kota ini menjadi pusat administratif utama di wilayah Papua saat itu. Nama Holandia kemudian diubah menjadi Soekarnapura setelah Belanda hengkang dari Papua, nama ini digunakan hingga tahun 1967. Kemudian oleh Orde Baru diubah menjadi Jayapura hingga sekarang ini,” tambahnya.
Baca juga : Anggaran untuk IKN di APBN 2025 cuma Rp15 Triliun
Ia menyesalkan hilangnya nama Soekarno dari puncak gunung tertinggi di Papua yang kini dikenal sebagai Puncak Jaya. “Ini saya kira sesuatu yang menjadi catatan sejarah yang menyedihkan akan perbuatan sekelompok anak bangsa yang melupakan sejarah dan pahlawannya,” kata Emir.
Di hadapan ratusan mahasiswa, dosen, dan undangan, Emir mengusulkan, “Dari sejarah itulah, saya usul agar IKN sebagai ibu kota negara diberi nama Soekarnopura,” yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Baca juga : Dana Rp15 Triliun Disiapkan untuk IKN Tahun Depan
Buku yang dibedah pada acara tersebut berjudul “Inche Abdoel Moeis, Pejuang Nasionalis Tanpa Pamrih” dan membahas sejarah perjuangan tokoh nasionalis asal Kalimantan Timur. Emir menyebutkan, “Total sekitar 2 tahun untuk proses pengumpulan data dan menulis buku ini.”
Baca juga : Perdana, Investor Tiongkok Ini Guyur Rp500 M untuk IKN
Emir berharap generasi muda memahami bahwa perjuangan pendahulu mereka tidak hanya dalam bidang fisik, tetapi juga diplomasi. “Saya ingin supaya generasi muda Kaltim itu tahu bahwa pemuda di generasi pendahulunya berjuang keras untuk pembentukan negara kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga fakta sejarah. “Mencari fakta-fakta itu sulit. Itu mengapa mahasiswa-mahasiswa bidang sejarah terutama arsip itu penting. Sejarah itu penting karena kita tidak bisa maju ke depan kalau kita tidak tahu apa yang terjadi di belakang,” pungkasnya.
DIAN Rana, kreator konten asal Kalimantan Timur, menjadi salah satu saksi hidup pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dari semula hutan belantara sampai berdirinya Istana Negara Nusantara.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menggelar kunjungan kerja selama dua hari di Ibu Kota Nusantara (IKN), 28 hingga 29 Mei 2025.
Pelalu prostitusi di IKN umumnya berasal dari luar daerah, seperti Jawa, Makassar, Balikpapan, dan wilayah lain. Mereka menawarkan jasa melalui media sosial
Otorita IKN menggelar acara penanaman pohon demi mendukung penghijauan di kawasan tersebut.
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengungkapkan perubahan drastis BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN sejak awal kepemimpinannya.
Djarot mengatakan penulisan sejarah seharusnya berdasarkan fakta, bukan berdasarkan kepentingan politik. Maka dari itu, ia mengingatkan agar sejarah tidak dimanipulasi.
KETUA DPR RI Puan Maharani menanggapi rencana Kementerian Kebudayaan untuk menjalankan proyek penulisan ulang sejarah.
Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, mengatakan proyek penulisan ulang sejarah tidak boleh dilakukan dengan terburu-buru.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Dalam buku sejarah Indonesia versi terbaru akan memuat sejumlah revisi, penambahan, dan pelurusan berdasarkan kajian akademik para ahli.
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved